Kemenhub Minta Pelabuhan Merak Prioritaskan Arus Balik dari Bakauheni

By Estu Suryowati - Jumat, 30 Juni 2017 | 18:29 WIB
Kondisi Kendaraan Pemudik Yang Akan Menyeberang dari Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten Menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (23/6/2017).
Kondisi Kendaraan Pemudik Yang Akan Menyeberang dari Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten Menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (23/6/2017). (KOMPAS.com/ MOH NADLIR)

CILEGON, KOMPAS.com - Arus balik para pemudik Lebaran 1438 Hijriah sudah mulai terjadi. Keramaian para pemudik yang kembali ke kota-kota besar seperti Jakarta sudah terlihat di berbagai tempat, salah satunya di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.

Gelombang arus balik Pelabuhan Bakauheni menuju ke Pelabuhan Merak diperkirakan lebih besar, ketimbang arus mudik pekan lalu dari Pelabuhan Merak menuju ke Pelabuhan Bakauheni.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo menuturkan, hal itu dikarenakan kapasitas Pelabuhan Bakauheni yang lebih luas dibandingkan Pelabuhan Merak.

Sehingga, pihak Kemenhub, meminta agar arus balik dari Pelabuhan Bakauheni menjadi prioritas.

Baca: Jokowi Minta Waktu Tempuh Pelabuhan Merak-Bakauheni Dipersingkat

"Arus balik ini kan Pelabuhan Bakauheni lebih luas. Sehingga untuk mengejar port time 45 menit dan kecepatan tinggi, tidak lagi pakai time table. Sekarang arus balik, diprioritaskan (dari) Bakauheni," kata Sugihardjo saat memantau persiapan arus balik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (30/6/2017).

Sugihardjo mengatakan, apabila kapal yang ada di Pelabuhan Bakauheni sudah berlayar, maka kapal yang ada di Pelabuhan Merak langsung bisa menyusul.

Dengan demikian, tidak ada lagi antrean atau penumpukan kapal yang besandar di pelabuhan-pelabuhan penyeberangan.

"Merak menyelesaikan. Sehingga kalau Bakauheni lepas, Merak juga harus lepas," kata Sugihardjo.

Usai berbincang dengan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Faiq Fahmi, Sugihardjo mengatakan, pihaknya mengapresiasi semua perbaikan yang dilakukan ASDP, salah satunya dari sisi laut.

Misalnya pengoperasian enam pasang dermaga, serta menyediakan gardu khusus bagi pemesanan tiket online.

Dengan perbaikan yang dilakukan tersebut, maka port time atau waktu sandar kapal di pelabuhan dari semula satu jam bisa dipangkas menjadi 45 menit.

Meski demikian, dia berpesan agar perbaikan di sisi laut yang dilakukan ASDP bisa diimbangi dengan perbaikan di sisi darat oleh stakeholders terkait.

Baca: 500 Polisi Amankan Arus Mudik di Pelabuhan Merak

"Kalau laut optimal, darat tidak optimal, tidak dapat port time 45 menit. Karena kendaraan yang keluar dari kapal akan berbenturan dengan kendaraan masuk," ucap Sugihardjo.

Sementara itu, kepada para penumpang kapal, Sugihardjo juga mengingatkan untuk bersabar apabila kapal tidak segera bersandar ke dermaga. Sebab hal tersebut semata-mata demi menjaga aspek keselamatan.

"Seperti dua hari lalu ada pemudik yang komplain, kok masih mengapung-apung tidak bersandar. Ini semata faktor keselamatan. Mungkin arus di atas kelihatannya tenang, tetapi arus ombak di bawah besar. Sehingga ASDP tidak mengizinkan," pungkas Sugihardjo.

()
Editor : Ervan Hardoko
Artikel Terkait


Close Ads X