"Blue Whale Challenge" Seram, Tapi Ini Alasan Anda Tak Perlu "Parno"

By Yunanto Wiji Utomo - Rabu, 3 Mei 2017 | 20:30 WIB
Ilustrasi Blue Whale Challenge
Ilustrasi Blue Whale Challenge (https://vk-smi.ru/)

KOMPAS.com - "Blue Whale Challenge" memang mengerikan. Bagaimana tidak? Menurut yang diberitakan, game itu bisa memicu 130 remaja bunuh diri.

Walaupun telah dikonfirmasi sebagai berita yang salah, Anda mungkin tetap akan khawatir ketika anak anda memainkannya.

Namun psikolog Elizabeth Santosa mengatakan, seperti challenge-challenge lainnya, Blue Whale Challenge tak perlu ditanggapi dengan paranoid.

Permainan dan tantangan apapun memang bisa membahayakan tetapi tak semua orang, termasuk remaja labil, akan terpengaruh dengan mudah.

"Secara umum kita memiliki insting untuk survive. Anak lima tahun kalau ditaruh di pinggir jembatan tinggi juga pasti akan mundur, bukan terjun," katanya.

Baca Juga: Mari Skeptis, Benarkah "Blue Whale Challenge" Memicu Bunuh Diri?

Blue Whale Challenge yang secara langsung meminta seseorang untuk bunuh diri akan lebih mudah ditolak oleh pemainnya.

"Ini berbeda dengan challenge-challenge lain yang menantang tetapi ada potensi kematiannya secara tidak langsung," imbuhnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/5/2017).

Menurut Elizabeth, game saja tidak akan langsung membuat remaja bunuh diri. Ia mengatakan, walaupun remaja rentan, banyak dari mereka yang mampu bersikap kritis.

"Biasanya yang bunuh diri ya memang remaja yang sudah bermasalah, mengalami konflik dengan keluarganya," jelasnya.

Baca Juga: Ini yang Sebenarnya Akan Anda Alami jika Main "Blue Whale Challenge"

Belajar dari kasus pass out challenge, video viral yang mengajak melakukannya di-counter dengan sejumlah video edukatif yang tak kalah viral.

Bunuh diri pada remaja biasanya dipicu oleh depresi, kurang diapresiasi, serta kurang diakui eksistensinya. Jika orang tua khawatir, maka komunikasi untuk meredakan depresi dan apresiasi yang perlu dibangun.

Editor : Yunanto Wiji Utomo

Close Ads X