Apakah Para Menteri Masih Ingat Nawa Cita?

By Indra Akuntono - Sabtu, 17 Oktober 2015 | 12:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi (KOMPAS)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diminta memanfaatkan momentum satu tahun pemerintahannya dengan mengevaluasi kinerja para menterinya. Evaluasi tersebut diharapkan sampai pada mengukur program kerja menteri yang sesuai Nawa Cita.

"Perlu ada penyegaran tentang Nawa Cita, perlu evaluasi dan briefing ulang apakah para menteri masih ingat dan bagaimana capaian Nawa Cita dalam program setahun ini," kata Direktur Eksekutif Indobarometer, M Qodari, di Cikini, Jakarta, Sabtu (17/10/2015).

Qodari menuturkan, berdasarkan survei Indobarometer baru-baru ini, terungkap bahwa lebih dari 50 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi selama satu tahun ini.

Ia berharap Jokowi menyadari penurunan kepercayaan publik pada pemerintahannya. Untuk meningkatkan kinerja, kata Qodari, Jokowi perlu memastikan orang terbaik dalam kabinetnya.(baca: Rakyat Tak Puas Kinerja Kabinet, PAN Siapkan Menteri)

Karena itu, ia mengusulkan agar evaluasi kerja diikuti dengan mengganti menteri yang dinilai tidak berprestasi.

"Reshuffle paling cepat bisa tahun ini. Persoalan sekarang bukan lagi soal ide, tapi eksekusi," pungkasnya.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya meminta Presiden Joko Widodo berhati-hati jika ingin melakukan perombakan kabinet jilid II. (baca: Soal Wacana "Reshuffle" Jilid II, PDI-P Berharap Jokowi Hindari Risiko Politik)

Hasto menuturkan, perombakan kabinet harus dilakukan dengan memperhitungkan risiko politiknya. Ia berharap Presiden lebih baik fokus pada perbaikan ekonomi nasional dengan susunan kabinet yang dinilai semakin solid.

"Dalam situasi sekarang memang lebih baik kita bicara bagaimana pemerintah secara serius menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan di sektor perekonomian," kata Hasto.

Editor : Sandro Gatra

Close Ads X