Ini Biang Kemacetan di Tanah Abang Setelah Pedagang di Jalan Ditertibkan

By Andri Donnal Putera - Senin, 13 Oktober 2014 | 13:10 WIB
Kondisi jembatan penyebrangan di depan Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2014), yang sedang dalam tahap pembangunan. Nantinya, jembatan ini akan menghubungkan bangunan Pasar Blok G dan Pasar Blok F
Kondisi jembatan penyebrangan di depan Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2014), yang sedang dalam tahap pembangunan. Nantinya, jembatan ini akan menghubungkan bangunan Pasar Blok G dan Pasar Blok F (Alsadad Rudi)
JAKARTA, KOMPAS.com — Sepintas kondisi lalu lintas di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/10/2014), terlihat lengang. Tidak ada lagi pedagang yang turun ke jalan besar setelah sebelumnya ditertibkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Namun, jelang siang hari, antrean kendaraan mulai terjadi. Ternyata hal tersebut disebabkan oleh angkot yang menutupi jalan untuk mengetem. Pantauan Kompas.com, angkot tersebut didominasi oleh angkutan M 09 dan M 11. Trayek keduanya memang melewati daerah Pasar Tanah Abang.

Angkot tersebut sesekali berhenti tepat di tengah jalan di depan Pasar Blok G dan Blok F, sebelum menuju ke arah Blok A maupun ke arah Petamburan. Selain itu, belokan ke arah Petamburan dari pintu keluar Pasar Blok F juga turut dimanfaatkan angkot serta bus yang sengaja berhenti di tempat orang keluar seusai belanja.

Pada saat angkot memenuhi sisi kanan jalan, di sebelah kiri jalan hampir seluruhnya ditutupi oleh bus. Di antara bus yang berhenti, ada juga bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) Jakarta-Ciawi yang menunggu penumpang di depan Blok B.

Sedangkan bus lainnya termasuk kopaja terlihat mengetem di sepanjang Blok F sampai Blok D. Tidak hanya di pasar-pasar yang macet, sebaliknya arah ke Stasiun Tanah Abang pun lebih dulu macet ketimbang daerah pasar.

Bila kemacetan di sepanjang Pasar Tanah Abang mulai pukul 12.00, maka kepadatan di stasiun sudah terasa sejak pukul 09.00. Kondisi tersebut dimulai saat jam masuk kerja sehingga ramai penumpang keluar dari stasiun.

Macet di stasiun tidak lain adalah karena angkot mengetem. Dengan jalan tiga lajur, angkot yang mengetem sudah menutupi satu lajur. Kalau saat angkot mau berangkat, maka dia akan memotong jalan masuk di lajur dua dan menghambat kendaraan yang sebelumnya sudah di lajur tersebut.

Selain angkot, juga ada beberapa ojek motor yang menunggu penumpang di atas trotoar dekat stasiun. Sedangkan kendaraan pribadi yang ada terpantau hanya sedikit, baik mobil maupun motor.

Belum terlihat petugas yang mengatur lalu lintas di sekitar tempat ini. Kata salah seorang petugas dari Dinas Perhubungan, mereka akan turut mengatur di jalan sekitar pukul 16.00 sampai jam pulang kerja selesai.

"Nanti sore kami baru keluar. Kami tertibkan langsung di jalan sama pakai pengeras suara," ucap petugas tersebut.
Editor : Desy Afrianti
Artikel Terkait


Close Ads X