Ini Asal-usul ECU Daytona Buatan Indonesia

Rabu, 26 Agustus 2015 | 12:21 WIB
Febri Ardani/KompasOtomotif ECU Daytona rancangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan perangkat diagnosa Iquteche,

Jakarta, KompasOtomotif – Bagi penggemar mengoprek sepeda motor dan kompetisi balap lokal, mungkin sudah tidak asing lagi dengan merek produk aftermarket asal Jepang, Daytona. Salah satu produk yang dijual Daytona di pasaran, yaitu Electronic Control Unit (ECU), ternyata dirancang anak bangsa oleh peneliti di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Nama asli ECU itu adalah Iquteche. Di pasaran, produk itu berhak dijual dengan nama Daytona setelah perjanjian kerja sama antara ITS dan Daytona yang dilakukan pada 2014 untuk lima tahun hingga 2019.

Galih Atmojo, Direktur Operasional Iquteche, menjelaskan kepada KompasOtomotif, di Indonesia International Motor Show, Senin (24/8/2015), pengembangan ECU dimulai dari rasa kecewa dengan produk asal Australia yang digunakan untuk kompetisi kendaraan injeksi irit antar-mahasiswa di Malaysia pada 2010.

“Harga ECU itu mahal, bisa sampai Rp 10 juta. Tapi gampang rusak, kita sudah pakai empat unit rusak semua. Terus kita rencanakan bagaimana caranya kita pelajari dan bikin sendiri. Sejak saat itu dikembangkan terus sampai 2012, sudah mulai fix desainnya, kita uji terus di lomba. Akhirnya kita pakaikan di sepeda motor, lalu pada 2013 sudah dipasarkan sendiri,” ungkap Galih.

Daytona menemukan ketertarikan setelah hasil pengembangan ECU mulai diunggah ke internet. ITS mendapat kontak dari Daytona, seiring sejak saat itu kerja sama keduanya terjalin. Prototipe dibuat bersama sampai akhirnya produk ECU Daytona jadi pada 2014.

“Mungkin mereka ingin ECU yang bisa diprogram lewat perangkat lunak. Jadi, setting bisa diubah sendiri dan variabelnya banyak. Mereka request sample untuk diuji sendiri, setelah itu diuji di Yamaha cup race sampai barang siap dijual,” terang Galih.

ITS yang bertugas memprogram ECU, namun produksi unit dilakukan di Bogor, Jawa Barat. “Mereka tinggal request saja, keperluannya apa. Kita yang menyediakan,” kata Galih. Di pasar, Daytona menjual dua model ECU, PRO dengan setting-an yang bisa diubah menggunakan komputer dan Android dengan koneksi via ponsel.

ITS kini sedang mengerjakan proyek merancang skuter listrik untuk Garansindo Inter Global. Rencananya, model produksi akan dijual di pasaran pada 2018.

Penulis : Febri Ardani Saragih
Editor : Azwar Ferdian