HR-V Rancangan Bandung Mejeng di Amerika Serikat

Kamis, 13 Agustus 2015 | 08:11 WIB
Signal Kustom Gambar penggoda sketsa desain personalisasi HR-V oleh Signal Kustom yang bakal dipamerkan di SEMA 2015.


Jakarta, KompasOtomotif - Siapa bilang karya anak bangsa tidak bisa bicara banyak di pameran internasional? Salah satu model pamer yang bakal dipajang di booth Honda Amerika Serikat pada ajang Specialty Equipment Market Association (SEMA) di Las Vegas, Nevada, pada 3 November – 6 November 2015, adalah HR-V versi modifikasi karya Signal Kustom.

Rumah modifikasi asal Bandung itu layak mendapat tempat sebab menjadi satu dari empat pemenang lomba desain HR-V yang digelar Honda AS pada Juli lalu. Momen memamerkan personalisasi HR-V di SEMA punya nilai lebih sebab hingga saat ini crossover itu belum meluncur di AS.

Sketsa rupa unik HR-V berasal dari imajinasi desainer sekaligus punggawa Signal Kustom, Andre Mulyadi. Sebagian besar rancangan dibuat Andre, termasuk pilihan spesifikasinya. Signal Kustom bekerja sama dengan salah satu rumah modifikasi asal California untuk mengubah sketsa menjadi model pamer.

“Ini pertama kalinya saya ikut dan saya enggak pernah tahu yang mereka mau desain seperti apa. Ternyata menang, kalau boleh jujur saya juga tak mengerti kenapa dipilih. Tapi ini bagus, artinya ada duta Indonesia di SEMA,” ujar Andre Mulyadi.

Kit bodi akan dirancang di bengkel Signal Kustom di Bandung, lalu dikirim ke AS agar dipasang pada HR-V. Setelah itu perubahan lain dengan spesifikasi seperti penggantian suspensi, pelek, permak bodi, dan yang lainnya akan dilanjutkan di AS sampai sesuai konsep.

Dijual di AS

Kerja sama Signal Kustom belum berhenti sampai di situ, setelah pameran kit bodi yang melekat pada model pamer akan diproduksi massal dan dijual di AS. Signal Kustom bakal jadi produsen produk aftermarket yang go international.

“Body kit ini akan dijual, tapi sekarang memang belum ada namanya,” ucap Andre.

Ada pesan di balik prestasi ini, Andre mengatakan semoga pemodifikasi di dalam negeri bisa lebih menghargai produk lokal. “Kita mau buktikan desain asal Indonesia ga kalah, tapi masalahnya orang kita belum mau banyak menghargai barangnya sendiri. Sebenarnya kita bisa bikin, malah lebih bagus,” kata Andre.

Penulis : Febri Ardani Saragih
Editor : Azwar Ferdian