Triumph Menggurita, Pemiliknya Makin Kaya

Rabu, 29 April 2015 | 15:43 WIB
chassisblog Pemilik Triumph Motorcycle, John Bloor, sukses membangkitkan merek yang sakit menjadi seperti saat ini.

London, KompasOtomotif – Pemilik Triumph Motorcycles, John Bloor, semakin menikmati hasil jerih payahnya. Setelah membeli merek pada 1983 dengan angka 150.000 pounds (Rp 2,9 M), saat ini nilainya berlipat-lipat hingga ditaksir mencapai 1.025 miliar pounds, atau setara Rp 20 triliun, seperti ditulis Sunday Times Rich List.

Untuk mendapatkan angka fantastis itu, langkah Bloor dan Triumph tidaklah berjalan lancar di awal. Saat menelurkan enam model pada 1991, hanya Trident 900 triple dan Trophy 1200 yang bisa diterima baik, sisanya melempem.

Reputasi yang terseok butuh waktu untuk diperbaiki, bahkan pasar ekspor saat itu sangat sulit ditembus. Namun Bloor tetap berinvestasi, terutama saat perusahaan meninggalkan konsep modular pada 1997 dan menggantinya dengan model yang stylish seperti Daytona dan Speed Triple.

Setelah Triumph menyadari bahwa kelebihan mereka adalah sepeda motor dengan konfigurasi tiga silinder sebagai ciri khas atau silinder kembar—bukan seperti merek Jepang yang mayoritas pakai 4 silinder—perusahaan semakin berkembang pesat.

Sukses

Secuil contoh sukses, tahun lalu Triumph menjual lebih dari 52.000 sepeda motor setelah membuka pabrik di India dan Brasil. Rekor lain, menjadi penjual terbanyak di Inggris untuk kategori sepeda motor di atas 500cc, atau meraup pangsa pasar 18,7 persen.

Dari keuntungan yang didapat oleh bisnis sepeda motor, Bloor yang kini berusia 71 tahun bisa memiliki bisns pembangunan rumah senilai 975 juta pounds (Rp 19 triliun).

Ian Coxon, Editor The Sunday Times Rich List, seperti dikutip visordown, (28/4/2015), mengatakan bahwa Triumph adalah merek kuat dengan pegangan yang sangat banyak di sekitarnya.

”Meskipun bahwa dia adalah orang yang tenang dan jarang melakukan wawancara, tampaknya Mr Bloor punya banyak penggemar. Bahkan banyak orang yang beranggapan, semestinya dia diberi gelar kebangsawanan karena menyelamatkan Triumph,” ujar Coxon.

Penulis : Donny Apriliananda
Editor : Azwar Ferdian