Nissan Nissan baru saja melepas varian baru X-Trail hibrida khusus untuk pasar domestik Jepang (JDM).

Medan, KompasOtomotif – Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan sedang menggodok kemungkinan menjual All-New X-Trail versi hibrida yang baru saja diperkenalkan di Jepang. NMI menyebut ada dua faktor yang mesti dicermati yakni pendukung dan penghalang.

Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing & Product Planning NMI menjelaskan, bagian dari faktor pendukung adalah menguatkan brand image X-Trail di pasar otomotif Indonesia. “X-Trail kan market leader, kita ingin penetrasi lebih kuat,” kata Budi di Pameran Otomotif Medan 2015, Rabu (8/4/2015).

Nissan Sosok X-Trail hibrida punya sedikit perbedaan dengan varian mesin konvensional.

Meski begitu ada beberapa konsekuensinya, inilah yang menjadi faktor penghalang. Mobil – mobil hibrida di Indonesia jelas lebih mahal dibanding model konvensional, rata-rata di atas setengah miliar rupiah. Selama ini Toyota Prius sudah dipasarkan di Indonesia, sekarang harganya Rp 635,9 juta, selain itu ada Toyota Camry Hybrid Rp 744,5 juta, dan Honda CR-Z Rp 505 juta.

“Pasti harganya lebih mahal karena tidak ada insentif pajak. Kita juga masih belum putuskan apakah nantinya X-Trail Hybrid murni jualan atau hanya branding. Jualan itu berpengaruh dengan volumen kalau branding tentu ada biaya marketing,” papar Budi.

Selain masalah strategi marketing, kebutuhan purna jual seperti tenaga perawatan dan suku cadang juga wajib diperhitungkan. Hingga saat ini NMI belum memutuskan status All-New X-Trail Hybrid di Indonesia.