Forbes.com Plang kantor pusat baru di buka di London, Inggris.

New York, KompasOtomotif - Juri dalam persidangan pengadilan di Decatur County, Georgia, memutuskan Fiat-Chrysler terbukti bersalah dan wajib membayar kerugian 150 juta dollar AS (Rp 1,94 triliun) hasil tuntutan salah satu keluarga di Amerika Serikat (AS).

Keluarga itu menuntut ganti rugi karena anaknya, Remington Walden, 4, meninggal dunia pada kecelakaan yang melibatkan Jeep Grand Cherokee lansiran 1999, yang punya posisi tangki bensin di bagian belakang bodi, dilansir Reuters (3/4/2015).

Walden tengah berada di dalam mobil dan ditabrak dari belakang. Tumbukan yang keras menghantam tangki bensin dan menimbulkan kebakaran, sehingga nyawa Walden tidak tertolong, menurut Jim Butler, pengacara keluarga korban.

Butler juga mengatakan, jika posisi tangki bensin berada lebih menjorok ke depan bodi, kondisinya akan jauh lebih terlindungi.

Putusan sidang diambil setelah dua pekan persidangan berlangsung. Kamis (2/4/2015), pihak Juri memutuskan kalau Fiat-Chrysler bertanggung jawab atas tewasnya korban dan gagal memperingatkan konsumen kalau posisi tangki bensin di belakang bisa meningkatkan risiko kebakaran jika tertabrak dari belakang.

Pengadilan juga memutuskan 99 persen kerugian material dan non material yang dialami keluarga wajib dipikul Fiat-Chrysler. Sisanya, 1 persen, ditanggung oleh pengemudi mobil yang menabrak dari belakang.

Juru bicara Fiat Chrysler Automobiles mengatakan, perusahaan kecewa dengan hasil putusan yang diambil pengadilan dan akan mempertimbangkan banding. Gualberto Ranieri, Wakil Presiden Senior Komunikasi FCA menuliskan komentarnya dalam blog, menyatakan perusahaan tidak bisa menghadirkan bukti yang bisa mempertahankan kasus ini.

"FCA AS dan lebih dari 14.000 karyawan menghaturkan simpati terdalam bagi keluarga Remington Walden," tulis Ranieri. Chrysler belum lama ini juga sudah mengumumkan kampanye perbaikan massal terhadap 1,56 juta unit Jeep dengan tangki di bagian belakang bodi. Sayangnya, salah satu unit yang diperbaiki itu, bukan yang dinaiki Remington Walden.