Mobkas Lebih Rentan Terhadap Tarikan "Leasing"

Senin, 23 Februari 2015 | 08:20 WIB
Agung Kurniawan Promosi mobil bekas di Mobil 88

Jakarta, KompasOtomotif - Impian seseorang punya mobil pribadi, baik baru maupun bekas sudah menjadi hal yang lumrah. Apalagi sekarang sudah banyak perusahaan pembiayaan (leasing) yang mau menanggung pembayaran, sehingga konsumen bisa mencicil tiap bulan untuk memiliki mobil impiannya.

Namun, kegiatan mencicil bulanan ini terkadang menyulitkan sebagian konsumen yang tidak siap dengan jumlah pemasukan bulanan yang diterimanya. Hasilnya, mobil impian yang semula dimiliki, harus ditarik pihak leasing karena gagal membayar cicilan bulanan.

Jodjana Jody, Chief Executive Officer PT Astra Sedaya Finance (Astra Credit Companies/ACC) kepada KompasOtomotif menjelaskan, perbedaan karakteristik pencicil mobil baru dan bekas di perusahaan yang dipimpinnya. Menurut Jody, sepanjang 2014 total mobil yang harus ditarik lagi oleh pihak perusahaan karena konsumen gagal mencicil bulanan, mencapai 12.000 unit atau rata-rata 1.000 unit per bulan.

"Ternyata, dari total penarikan yang kami catat, 50 persen itu merupakan mobil bekas, sisanya (50 persen) mobil baru," beber Jody, di Jakarta, belum lama ini.

Menariknya, dari total kredit mobil yang masuk ke ACC, jumlah mobil baru justru mendominasi hingga 70 persen, sisanya (30 persen) mobil bekas). "Artinya, dengan presentase penarikan yang lebih besar, mobil bekas memang lebih berisiko," papar Jody.

Dengan alasan ini, biasanya pihak leasing membatasi usia mobil bekas yang bisa dicicil dengan kredit. Mengingat, semakin tua usia mobil yang mau dibeli, lebih besar juga risiko kendaraan ini rusak.

Penulis : Agung Kurniawan
Editor : Azwar Ferdian