Pemerintah Mulai Fokus Pengembangan Energi Alternatif

Kamis, 27 November 2014 | 18:15 WIB
KOMPAS/PRIYOMBODO Petugas mengisi bahan bakar gas (BBG) jenis gas alam terkompresi (compresed natural gas/CNG) ke bus Transjakarta

Jakarta, KompasOtomotif - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro, menyatakan akan memberikan dukungan terhadap pengembangan dan optimalisasi sumber daya alternatif seperti bio diesel dan gas.

“Sumber daya alternatif tidak hanya akan berdampak positif terhadap lingkungan karena zero emisi, namun energi alternatif juga akan mengurangi beban fiskal negara ,” kata Bambang pada acara Partnership for Solution Regional Workshop yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama United Nation Sustainable Development Solution Network (UN-SDSN), di Jakarta Rabu, (26/11/2014), melalui siaran pers.

Tantangan yang ada saat ini adalah menjaga kelanjutan fiskal untuk mencapai target pembangunan ekonomi seperti pengentasan kemiskinan. Salah satu caranya adalah mengurangi beban subsidi untuk energi dengan menggunakan sumber alternatif seperti gas alam.

“Harga gas alam lebih murah, tidak perlu subsidi seperti BBM Premium. Sehingga bahan bakar alternatif seperti gas tidak akan memberatkan fiskal,” jelas Bambang lagi.

Pemerintah juga akan mendorong sumber energi alternatif lainnya seperti bio diesel. Saat ini, penggunaan bio fuel dari CPO dalam bentuk bio diesel baru sebanyak 10 persen. “Produsen CPO sebetulnya menginginkan penggunaan bio fuel dalam bio diesel bisa mencapai 20 persen, sehingga pasar mereka bisa lebih besar.”

Senada dengan Bambang, President of Indonesian Counterpart for Energy and Environmental Studies (ICESS) Herman Darnel Ibrahim mengatakan, Indonesia memang membutuhkan optimalisasi penggunaan energi alternatif dengan mempertimbangkan technical cost yang murah seperti penggunaan gas.

Penulis :
Editor : Azwar Ferdian