Harga BBM Naik, Pelaku Otomotif Damba Perbaikan Infrastruktur

Selasa, 18 November 2014 | 18:45 WIB
WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA Warga antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Cikini, Jakarta Pusat, seusai Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM, Senin (17/11/2014) malam.

Bogor, KompasOtomotif – Naiknya harga bensin premium dan solar karena pemotongan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, diharapkan menjadi momentum perbaikan infrastruktur yang selama ini dikeluhkan pelaku industri otomotif juga pengguna jalan.

Pada Workshop Wartawan Industri dan Otomotif yang diselenggarakan PT Astra International (AI) di Bogor, (18/11/2014), para pemegang merek mobil grup Astra sepakat mendukung kenaikkan harga BBM. Meski demikian, para stake holder akan setia menunggu realisasi pemerintah mengalihkan dana subsidi demi perbaikan infrastruktur.

”Perbaikan infrastruktur adalah salah satu yang kami inginkan terjadi. Momen ini adalah trigger untuk perkembangan industri otomotif dalam jangka panjang,” tutur Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Rahmat Samulo, menjawab pertanyaan wartawan.

Perbaikan infrastruktur memang menjadi salah satu yang sangat diinginkan pelaku otomotif di Indonesia. Dengan pertumbuhan jumlah pengguna mobil dan sepeda motor yang sangat pesat, industri otomotif dituding sebagai salah satu biang kemacetan.

Padahal, dalam berbagai kesempatan, pelaku industri otomotif selalu mengatakan mereka tak mau serta-merta dituding sebagai sumber macet. Terutama karena dengan tumbuhnya stimulus pemerintah lewat produk LCGC.

”Perbaikan infrastruktur jalan sangat dibutuhkan saat ini dengan pengalihan dana subsidi BBM. Infrasturktur tak hanya berupa jalan, tetapi juga listrik untuk mendukung industri,” tegas Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra.

Penulis : Donny Apriliananda
Editor : Aris F. Harvenda