Taat Peraturan Lalu-Lintas Ampuh Pangkas Angka Kecelakaan

Senin, 17 November 2014 | 14:10 WIB
KOMPAS.com/Ari Himawan Sarono Polisi melakukan Olah TKP kecelakaan sepeda motor yang menabrak truk yang sedang parkir di jalur Pantura Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah. Diduga korban tewas sebelum menabrak bermain ponsel saat menyetir.

Jakarta, KompasOtomotif - Data Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyebutkan jumah kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa tercatat 26.486 orang pada 2013. Sementara Road Safety Association (RSA) Indonesia meyakini ada 70 nyawa melayang setiap hari karena kecelakaan di jalan-jalan Tanah Air, ini berarti rata-rata setiap jam ada tiga orang meninggal.

Angka-angka ini mengkhawatirkan, terlebih karena 70 persen kecelakaan di Indonesia melibatkan sepeda motor, kendaraan favorit masyarakat. Dalam gelaran Hari Perenungan Korban Kecelakaan Dunia alias World Day Of Remembrance (WDOR) for Road Traffic Victims yang digelar di Jakarta, Minggu (16/11/2014), banyak pihak berdiskusi tentang dampak fatalitas kecelakaan tidak hanya berlaku individu tapi juga untuk masyarakat.

Kasundit Dikyasa Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Warsinem mengatakan, kepolisian akan lebih serius menindak pelaku pelanggaran yang kerap memicu kecelakaan.  “Misalnya, melawan arus dan menerobos lampu merah,” tegas AKBP Warsinem saat bincang pagi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia , Jakarta.

Banyak pihak
Sementara perwakilan dari kelompok relawan Indonesia Ayo Berlalu Lintas (IABL) Yulian Warman mengaku pihaknya sudah kian meningkatkan sinergi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) keselamatan jalan yang lainnya.

IABL merasa sudah semakin solid dengan kementerian, jajaran kepolisian dan pemerintah daerah. Aksi kongkret yang sudah dilakukan yaitu membuat zona selamat sekolah. “Kita berharap jangan sampai kian banyak pengguna jalan yang masuk daftar statistik kecelakaan. Kami akan terus menyebarluaskan keselamatan jalan, termasuk bekerjasama dengan RSA Indonesia,” ucap Yulian.

Ketua Umum RSA Indonesia Edo Rusyanto menjelaskan peran publik dan kerja sama dengan para stakeholder keselamatan jalan diyakini bisa memangkas fatalitas kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Hari Perenungan Korban Kecelakaan Dunia hanya dianggap sebagai bagian kecil dari agenda yang lebih besar yaitu membuat masyarakat sudi toleran dan mentaati aturan yang ada.

“RSA Indonesia berharap target menurunkan fatalitas hingga 85 persen pada 2035 dapat segera terwujud,” tutup Edo.

Penulis : Febri Ardani Saragih
Editor : Azwar Ferdian