Mini Terpuruk di AS

Rabu, 12 November 2014 | 12:00 WIB
MINI Indonesia Generasi keempat MINI resmi diluncurkan di Indonesia.

Los Angeles, KompasOtomotif - Situasi lagi tidak memihak Mini tahun ini. Merek di bawah naungan Grup BMW ini terus menunjukkan penurunan penjualan setiap bulan sepanjang tahun ini. Lebih buruk lagi, model terbarunya Mini Cooper Hardtop harus mengalami revisi kesalahan data konsumsi bahan bakar lebih boros dari yang tercantum di label.

Akibatnya, Cooper Hardtop harus menunda waktu pemasaran untuk memperoleh sertifikasi ulang dan memastikan data konsumsi BBM telah diubah. Menurut Automotive News (11/11/2014), penjualan Mini anjlok sampai 20 persen tahun ini, periode Januari-Oktober 2014.

Tahun lalu, Mini sempat mencatatkan rekor penjualan tertinggi di AS mencapai 66.502 unit. Kondisi ini membuat para petinggi menyatakan, penurunan penjualan terjadi karena pasokan yang berkurang. Tapi, dengan generasi baru Cooper tiga pintu dan lima pintu yang segera menyusul diluncurkan akhir tahun ini, masih ada ruang tersisa sampai akhir 2014 untuk menaikkan kembali penjualan.

Berat
"Kami mulai merangkak ke atas sedikit demi sedikit. Ini memang menjadi perjuangan yang berat, kami tidak mau hanya sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Situasi ini memang terendah yang pernah terjadi selama ini," beber David Duncan, Wakil Presiden Mini Amerika Serikat.

Michelle Krebs, analis senior dari AutoTrader mengatakan, banyak faktor eksternal yang tidak berpihak pada Mini. Misalnya, ada korelasi langsung antara menurunnya harga bensin dengan penjualan mobil kompak di AS. Selain itu, saat ini model crossover kompak saat ini tengah booming di pasar mobil domestik AS.

Memang Mini punya Countryman yang mengisi segmen crossover, tapi justru melukai model lain yang dipasarkan merek asal Inggris tersebut. "Mini itu menyegarkan, baru, unik, gaya, tetapi gaya berbusana selalu berubah dan para konsumen yang menyadari itu, biasanya suka berganti-ganti pilihan," jelas Krebs.

Ke depan, Mini akan semakin hilang dari daya tarik pasar "mainstream" mobil di AS. Model yang terjual sedikit semacam Coupe dan Roadster mungkin tidak akan dibekali sistem penggerak roda depan terbaru milik BMW. Selain itu, Duncan menambahkan, perusahaan tengah memperkuat dana promosi agar lebih fokus pada iklan televisi mulai 2015. Diharapkan strategi ini bisa mendongkrak penjualan tahun depan.

Penulis : Agung Kurniawan
Editor : Aris F. Harvenda