Pamor Mobil Sport Tak Lagi Bergelora

Rabu, 12 November 2014 | 11:40 WIB
inautonews (ilustrasi) pengembangan BMW i9 sudah mulai dilakukan.

Munich, KompasOtomotif – Seiring tren crossover yang kini makin mendunia, mobil sport kini lambat laun meninggalkan masa keemasan. Sebagai salah satu merek yang juga dikenal dengan model performa, BMW AG mengatakan, minat beli konsumen tidak akan pernah sebesar sebelum resesi global.

“Pasar mobil sport sekarang setengah dari seperti biasanya. Setelah 2008 anjlok. Saya tidak yakin kapan itu akan kembali pulih,” papar Ian Robertson, Head of Sales BMW, disitat dari Automotive News, Selasa (11/11/2014).

Menurut Robertson ada beberapa penyebab. Pertama, mobil sport tak lagi populer sebab peran mobil sport sebagai simbol status berganti ke crossover. Lalu, di pasar potensial untuk berkembang, China, masalah cuaca, polusi, dan kecenderungan kalangan berduit menggunakan limousine menggeser pamor mobil sport.

Meski segmen cenderung tersisih, menjual mobil yang khusus dibuat untuk kecepatan dan performa relatif punya margin harga yang tinggi, menurut BMW inilah daya tarik yang mencerahkan. Sebab itu, jelas Robertson, BMW AG menggandeng Toyota Motor Corp berbagi biaya pengembangan untuk melahirkan mobil sport medium baru.

Kolaborasi
Kerja sama keduanya telah resmi sejak 2013, pekan lalu kolaborasi ini telah memasuki tahap pembuatan konsep. Keduanya menolak memberikan detail terkait hal ini, namun dijelaskan visi bisa berkembang mengerjakan teknologi fuel cell dan komponen ringan.

“BMW mengambil langkah progresif sekarang, dan kita akan melihat bagaimana kelanjutannya dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Robertson.

Titik cerah pemasaran terlihat dari Eropa dan Amerika Utara, model sport populer seperti Mercedes-Benz SLK dan Audi TT perlahan kembali membaik setelah krisis finansial menenggelamkan permintaan mobil seperti ini. Peningkatan pasar otomotif sekitar 10 persen di Asia juga dianggap bisa membantu penjualan.

Penulis : Febri Ardani Saragih
Editor : Aris F. Harvenda