Carscoop Toyota mulai perkenalkan FCV ke Amerika Serikat.

Tokyo, KompasOtomotif - Ambisi Toyota Motor Corporation mendorong teknologi bahan bakar hidrogen (fuel cell) berpotensi gagal. Pasalnya, produk andalan pabrikan mobil terbesar di dunia ini terancam tidak bisa dipasarkan di Amerika Serikat, sebagai salah satu pasar potensial.

Jadi, di AS ada regulasi FMVSS Nomor 305. Isinya, setiap pabrikan mobil wajib memberi pengaman pada komponen bertegangan tinggi yang berada di dalam mobil. Hal tersebut sangat penting untuk memberikan keamanan terutama ketika terjadi kecelakaan. Sementara, Toyota FCV yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik secara teknis tidak bisa memenuhi persyaratan ini. Pasalnya, mekanisme untuk melindungi dari potensi sengatan listrik pada kecelakaan berkecepatan rendah justru akan membuat mobil ini tidak bisa beroperasi.

Menentang peraturan ini, Toyota menyampaikan petisi keberatan melalui Lembaga Nasional Administrasi Keselamatan Jalan Raya (NHTSA) di AS bulan ini. Toyota meminta kelonggaran dua tahun dari regulasi ini supaya tetap bisa mulai memasarkan FCV mulai tahun depan sesuai target perusahaan.

Toyota menyatakan, cara lebih baik untuk melindungi pengemudi dan penumpang mobil dari sengatan listrik adalah dengan penggunaan isolator kabel tegangan tinggi dan komponen sekitarnya. Beberapa komponen seperti penyimpanan sel bahan bakar dan baterai dengan hambatan logam dipastikan aman bagi konsumen.

Produsen mobil terbesar di Jepang ini juga memastikan kalau tingkat keamanan menyangkut komponen kelistrikan yang ada pada kendaraan fuel cell dipastikan memenuhi standar yang berlaku di NHTSA.