"Kami memastikan ubahan yang dilakukan bukan cuma meliputi ekterior tetapi juga interior dan performa kendaraan. Kami yakin model baru ini akan diterima lebih baik lagi oleh konsumen," jelas Noburo Tsuji, Presiden Direktur KTB, di Ancol, Jakarta Utara, Senin (19/52014).

 

Penyegaran paling kentara terlihat dari desain bemper depan dan belakang, menjadikan Outlander Sport terbatu ini terkesan lebih "jinak" dari model sebelumnya, Ubahan lain juga telihat pada desain lampu kabut, berhasil mengurangi kesan agresif.

Ubahan lebih banyak justru terjadi dari segi interiornya. Mulai dari desain baru lingkar kemudi dengan tombol pengatur audio dan aksen karbon di beberapa bagian interior. Seperti dasbor dan tombol jendela. Untuk meningkatkan kenyamanan, level kemiringan sandaran jok baris kedua diubah lebih landai 6 derajat.

 

Selain eksterior maupun interior, KTB juga melakukan perubahan pada suspensi depan dan belakang, yang diklaim meningkatkan kenyamanan tetapi tetap menjaga kestabilan. Selain itu, piranti lunak ECU untuk transmisi CVT juga diperbaiki, sehingga menawarkan akselerasi awal lebih agresif.

 

Urusan mesin, masih mengandalkan jantung pacu sama, yakni 2.0 liter MIVEC, menghasilkan tenaga 150 PS @6.000 rpm dan torsi 20,1 KGm @4.000 rpm. 

 

Kelengkapan lain yang sudah ada pada model sebelumnya juga dipertahankan, mulai dari panoramic glass roof, LED Illumination, kaca anti ultra violet, magnesium paddle shift, keyless operating system, dan one touch start system.

 

Outlander Sport facelift ditawarkan dalam tiga varian, yakni GLX Rp 302 juta, GLS Rp 317 juta, dan PX Rp 342 juta on the road Jakarta. Perubahan harga cuma terjadi pada varian GLS, lebih murah Rp 2 juta dari sebelumnya karena ubahan spek jok yang tadinya berbalut kulit jadi fabric.