Impor Makin Mahal, Mercy Tambah Model Rakitan Bogor

Jumat, 28 Agustus 2015 | 10:28 WIB
Donny Apriliananda/KompasOtomotif Mercedes-Benz GLC di GIIAS 2015

Tangerang, KompasOtomotif – Mercedes-Benz (MB) Indonesia membeberkan tanggapan tentang kenaikan pajak bea masuk impor CBU (completely built up) oleh pemerintah lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 132 Tahun 2015. Salah satu pendekatan yang diungkap untuk mengatasi hal itu yakni dengan menambah model CKD (completely knocked down).

Direktur Sales & Marketing Passenger Cars MB Indonesia Roelof Lamberts menjelaskan, melokalisasi model di Indonesia termasuk area kompleks, sebab ada banyak pilihan dan regulasi yang menyertai. Namun, Roelof menyimpulkan MB Indonesia terus mencari kemungkinan terbaik bagi bisnis.

Pabrik MB Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, telah sanggup merakit lima model, yaitu C-Class, S-Class, E-Class, ML, dan GL. Kelimanya mewakili berbagai segmen yang punya pasar besar. Sementara itu, model-model CBU yang kini punya beban pajak lebih dianggap bukan pendulang volume penjualan.

“Sekarang kami sudah bisa CKD 5 model dan melihat untuk menambah rakitan satu model lagi, SUV. Maka aman untuk berasumsi itu adalah yang kami lihat sekarang berdasarkan permintaan dan pasar sebab kami butuh skala produksi untuk melokalisasi. Yang kami lakukan sekarang adalah mengatur kompleksitas di pabrik dan menambah investasi untuk perakitan mesin,” jelas Roelof kepada wartawan, di Gaikindo Indonesia International Auto Show, Kamis (27/8/2015).

Dua pekan lalu MB Indonesia sudah mengumumkan akan mengimpor CKD buat model baru, GLC. SUV pengganti GLK yang diluncurkan di Indonesia International Motor Show 2015 ini dianggap berpotensi besar di pasar sekaligus sinkron dengan skala produksi yang dimaksud Roelof.

“Model CBU kami yang berpotensi besar akan kami CKD-kan. Itulah pendekatan kami di pasar Indonesia berdasarkan regulasi dan kemungkinan pilihan lain di masa depan,” ujar Roelof.

Penulis : Febri Ardani Saragih
Editor : Azwar Ferdian