Tangerang, KompasOtomotif – Model Hino Dutro 130 HD terbaru dengan sistem gerak 4X4 yang sudah diluncurkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2015 melengkapi jajaran 300 series Hino Motors Sales Indonesia (HMSI). Truk enam roda yang dirancang tangguh di medan off-road ini ditujukan sebagai rekan para pebisnis perkebunan dan pertambangan.

“Kendaraan ini dihadirkan guna memenuhi kebutuhan konsumen akan sebuah kendaraan niaga yang mampu beroperasi di medan off road dengan maksimal untuk membantu para pengusaha meraih profit dengan optimal,” ujar Santiko Wardoyo, Direktur Sales dan Promosi HMSI, Rabu (26/8/2015).

Dutro 130 HD 4X4 didesain bisa “melahap” tanjakan dan medan berat lebih mudah. Sumber kekuatannya berasal dari mesin diesel W04D-TR turbocharge intercooler yang menghasilkan130 PS (128 tk) dengan torsi 372 Nm. Namun, kepercayaan diri pengemudi bukan hanya dari situ, sistem gerak 4X4 yang sudah dikembangkan lebih fungsional juga jadi salah satu indikator kemampuannya yang bertambah.

Pengoperasian lebih optimal sebab rasio gigi gardan depan dan belakang telah dibuat sama agar merata. Jadi, bodi bisa bergerak yakin sambil mengangkat beban di tanjakan. Perpindahan tenaga dan torsi ke roda disalurkan transmisi manual M550 5-percepatan.

HMSI menjelaskan, transfer case telah diubah menyatu dengan transmisi. Sisi positif dari pengembangan ini adalah getaran yang dihasilkan lebih lembut karena tidak menggunakan propeller shaft tambahan. Hal baru lain, tersedia pilihan tambahan pada sistem gerak, Low Gear, untuk mendapatkan tenaga penuh di putaran mesin lebih bawah, dan High Gear buat perjalanan yang butuh kecepatan tinggi.

Pengembangan Dutro 130 HD 4X4 bukan hanya itu, truk ringan ini juga dilengkapi stabilizer di bagian depan dan belakang untuk menambah kestabilan bodi saat manuver di jalan sulit. HMSI juga menyematkan keempat roda dengan ban sesuai tipe off-road dengan corak tapak lebih besar.

“Hino Dutro 130 HD 4x4 akan mempunyai julukan sebagai raja tanjakan, karena sanggup melewati tanjakan-tanjakan ekstrem yang ada di lokasi perkebunan maupun tambang. Tidak hanya andal dalam performa tenaga, tapi juga lebih irit,” kata Santiko.