Mobil Hibrida Masih Dicap Milik Orang Berduit

Rabu, 26 Agustus 2015 | 19:31 WIB
Stanly Ravel/KompasOtomotif Toyota Alphard Hybrid di GIIAS 2015

Tangerang Selatan, KompasOtomotif – Pamor mobil berteknologi alias hibrida memang belum dikenal luas masyarakat Indonesia. Bahkan, hingga saat ini mobil dengan dua sumber penggerak itu lebih condong sebagai simbol orang berduit ketimbang lambang peduli lingkungan.

Alasan utamanya sederhana, harga mobil hibrida masih dinilai kemahalan. Sebut saja, model hibrida pertama di Indonesia, Toyota Prius, kini dibanderol Rp 635,9 juta. Model hibrida kedua Toyota, Camry Hybrid, dijual Rp 748,5 juta dan Alphard Hybrid Rp 1,3 miliar. Bila dilihat pada merek lain, Honda CR-Z dilepas Rp 519 juta dan Nissan X-Trail Hybrid yang akan mulai dijual pada November nanti dilego sekitar Rp 600 juta.

KompasOtomotif-donny apriliananda Toyota Camry Hybrid yang tampil di Bangkok International Motor Show 2015.
Dadi Hendriadi, GM Technical Service Toyota Astra Motor, mengatakan, segmen mobil hibrida butuh bantuan pemerintah dengan regulasi yang bisa membuatnya lebih murah. Teknologi hibrida merupakan salah satu solusi buat mesin pembakaran dalam agar tetap bisa mengikuti kebijakan global tentang emisi bahan bakar yang semakin mengetat.

“Sebenarnya kan teknologi hibrida mendukung program pemerintah tentang efisiensi bahan bakar dan rendah emisi karbon. Harga jual kendaraan bukan hanya dari biaya produksi, kalau bisa dikurangi dari pajak harganya bisa lebih murah,” kata Dadi.

Donny Apriliananda/KompasOtomotif Nissan X-Trail Hybrid
Tanggapan serupa datang dari Donny Saputra, Kepala Pengembangan Produk SIS R4. Sampai saat ini, dikatakan program hasil moda transportasi kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) baru low cost green car (LCGC).

Febri Ardani/KompasOtomotif Mesin hibrida SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) diperkenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2015.
“Kita masih tunggu detail peraturan tentang hibrida dari pemerintah. Kami dari Suzuki yakin pemerintah pasti akan mengarah ke sana. Kami berharap pemerintah juga bisa mewujudkan dengan cepat insentif buat agen tunggal pemegang merek (ATPM) agar mobil hibrida bisa diterima masyarakat luas,” kata Donny.

Penulis : Febri Ardani Saragih
Editor : Agung Kurniawan