Aditya Maulana/KompasOtomotif Booth Mitsubishi di pameran otomotif nasional

Tangerang Selatan, KompasOtomotif – Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) semakin melemah dan sudah menyentuh Rp 14.122. Faktor ini cukup diwaspadai oleh para produsen otomotif, terutama yang masih memiliki produk impor utuh (completely built up/CBU).

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku agen pemegang merek (APM) Mitsubishi di Indonesia, pabrikan mobil asal Jepang ini masih memiliki model CBU seperti Pajero Sport, All New Triton, Mirage, dan Delica. Kosei Tamaki, Executive GM of MMC Marketing Division PT KTB, masih optimistis dan belum berniat untuk menaikkan harga jual kendaraan.

“Kami belum tahu kondisi ini akan permanen atau tidak. Jadi, untuk sekarang ini kami masih mencoba untuk tidak menaikkan harga. Kami akan mencoba menahan sekuat mungkin,” ungkap Tamaki di booth Mitsubishi, GIIAS 2015, di ICE, Tangerang Selatan, Rabu (26/8/2015).

Namun, lanjut Tamaki, jika kondisi terus memburuk dalam arti rupiah semakin anjlok, maka faktor lainnya juga harus tetap dipertimbangkan. Ketika ditanya, jika kondisinya tetap seperti ini dalam tiga sampai empat bulan ke depan, apakah KTB tetap bisa mempertahankan harga?

“Peluang menaikkan harga sangat tinggi jika kondisi tersebut terus berlanjut, kami tidak mungkin tetap bertahan jika kondisi terus-menerus memburuk,” ucap Tamaki dengan lugas.

Revisi target

Dengan kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak kondusif, beberapa bulan lalu KTB sudah melakukan revisi target penjualan dari 95.000 unit menjadi 80.000 unit hingga akhir tahun mendatang. Revisi itu dilakukan KTB dengan patokan dollar AS maksimal tembus 13.300, tetapi saat ini sudah mencapai Rp 14.000.

“Patokan kami dari Gaikindo saja, kalau ada revisi lagi, mau tidak mau kami juga harus merevisi target penjualan lagi nantinya. Lihat saja nanti bagaimana hasilnya,” ujar Tamaki.