Semangat Mobil Klasik dari Balai Kartini

Kamis, 23 Desember 2010 | 14:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mau tahu berapa banyak mobil klasik atau antik di Indonesia? Apa saja merek dan modelnya?  Jawabannya ada dalam gelaran The 4th Otoblitz Classic Car Show (OICC) 2010 di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Pameran yang mengusung tema "Share The Classic Spirit" itu dimulai dari ini (23/12/2010) dan berakhir 26 Desember.

"Liburan akhir tahun ini, kami kembali mengadakan pameran mobil warisan dunia (world heritage). Ajang ini memang selalu dinantikan pecinta mobil klasik bukan cuma di Indonesia tapi di Asia Tenggara," ujar Azman Osman, konseptor OICC disela pembukaan pameran.

Dari pantauan Kompas.com di lapangan, jumlah partisipan pameran hampir tak beda dengan tahun lalu yang tercatat sekitar 300-an.  Beberapa nara sumber ketika dikonfirmasi soal jumlah peserta, tak ada yang bisa memberi angka pasti.

Berbagai mobil klasik keluaran merek-merek dunia ikut mejeng seperti Mercedes-Benz, General Motors, Volkswagen, Chrysler sampai Toyota . Setiap kendaraan dikelompokkan dalam tema tertentu, semisal British Sport Car, Euro Classic All Star, American Classic All Star sampai Presiden Limo membuat tampilan pameran ini lebih menarik.

Model-model yang jadi andalan di antaranya Mercedes-Benz 220 Cabriolet (1951) yang konon hanya satu-satunya di Indonesia, Mercedes-Benz 190 SL, Pontiac Firebird (1967) sampai mobil langka Dodge (1939). Juga beberapa mobil Amerika seperti Ford Mustang Pony (1968), Boss 351 (1973), Chevy Belair 2-pintu (1957), Chevy Corvette (1956), Studebaker Champion Cupe (1951) dan Buick Roadmaster Sedan (1948).

Nah, perbedaan dengan pameran 2009, kali ini ada Old Pickup Never Die. Sesuai namanya, di bagian ini menampilkan beberapa pikap lawas seperti Dodge (1948), GMC Pickup (1956) Chevy Apache (1959) dan VW Dakota Duble Cabin (1965). Tak ketinggalan beberapa mobil off road keluaran Jeep mulai dari Willys Utility Dessert Version (1946), CJ-7 (1977) sampai keluaran Toyota dengan Amazing FJ seperti FJ40 Hartop (1968) dan FJ40 Canvas (1982) yang seluruhnya dalam kondisi sangat terawat.

Selain memamerkan mobil-mobil lawas, juga diselenggarakan diselenggarakan workshop proses restorasi mobil klasik yang diadakan pada hari terakhir pameran (26/12). Kegiatan ini diawali pembelajaran mulai dari sejarah mobil, jenis, istilah, sampai trik pemilihan dan pembelian bahan. Enaknya, workshop ini tak sekedar teori tapi langsung dipraktikkan oleh ahlinya.

Nah, bagi Anda yang lenggang pekan ini jangan lupa datang berkunjung. Cukup mengeluarkan dana Rp50.000 per tiket untuk menyaksikan ratusan mobil klasik langsung di Ibukota. Jangan ketinggalan!

Penulis :
Editor : Bastian