- -

Ketua MPR RI: Muhammadiyah Bisa Jadi Contoh Penerapan Empat Pilar yang Baik

Jumat, 23 Februari 2018 | 15:03 WIB

Kekerasan terhadap tokoh agama, baik itu di media sosial atau dunia nyata harus segera dihentikan. Sebab dibalik itu semua, ada tujuan yang lebih besar yakni memecah belah bangsa. Hal tersebut dipaparkan oleh Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan ketika memberikan sosialisasi empat pilar dan membuka Muktamar Tapak Suci Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, 23 Februari 2018.

"Ada yang ingin mengadu kita lewat agama. Ada pihak yang ingin membuat rentan persatuan dalam keragaman yang kita punya. Oleh sebab itu, saya mengajak Tapak Suci Muhammadiyah dan seluruh bangsa Indonesia untuk menjadi pelopor dalam melawan gerakan itu," kata Zulkifli.

Zulkifli pun menambahkan bahwa di masa sekarang, hal yang dibutuhkan adalah kembali pada nilai-nilai luhur. Konsep musyawarah dan mufakat yang sudah menjadi asas bangsa perlu ditengok kembali. Dengan begitu, isu-isu negatif yang merebak di masyarakat dapat dihalau.

Apa yang ada di tengah masyarakat kita sekarang yakni materi atau uang telah menjadi indikator utama dalam menilai seseorang. Manusia yang hebat adalah manusia yang memiliki mobil banyak, rumah banyak tanpa peduli dari mana asalnya benda-benda tersebut. Ironisnya manusia yang memiliki integritas dan kompetisi, tetapi tidak dengan materi berlimpah kurang atau bahkan tidak diapresiasi sama sekali.

"Kita dapat mencontoh konsistensi Muhammadiyah dalam menerapkan Empat Pilar dalam kehidupan berbangsa. Oleh sebab itu, MPR dan DPR tidak perlu jauh-jauh studi banding keluar negeri soal demokrasi," tambah Zulkifli.

Sebagai contoh, penerapan sila keempat dapat diterapkan dengan baik oleh Muhammadiyah dalam proses pemilihan ketua. Tidak seperti partai, Muhammadiyah menggunakan musyawarah mufakat lewat perwakilan dari masing-masing wilayah. Oleh sebab itu proses pemilihan bisa berjalan dengan tertib.

Selain itu, dalam kiprahnya menjaga kebinekaan Indonesia, Muhammadiyah pun berperan penting. Lembaga pendidikan atau rumah sakit yang didirikan tidak pandang bulu soal perbedaan baik itu agama atau suku. Setiap orang diperlakukan dengan sederajat.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id