Ternyata Sering Memacu Motor dengan RPM Tinggi Berdampak Buruk - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Ternyata Sering Memacu Motor dengan RPM Tinggi Berdampak Buruk

Senin, 19 Juli 2021 | 18:12 WIB
Panel instrumen Yamaha R15 dan CBR 150Otomania/Setyo Adi Panel instrumen Yamaha R15 dan CBR 150

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai sepeda motor tak hanya sekedar memutar pedal gas dan membuat sepeda motor melaju. Namun baiknya juga perhatikan kebutuhannya, dengan melihat angka RPM (revolutions per minute) yang ada di takometer panel instrumen motor.

Satuan RPM digunakan untuk menyatakan kecepatan perputaran terhadap sebuah sumbu dalam satu menit. Dengan mengetahui RPM kendaraan kita, maka kita dapat mengatur gas sesuai dengan kebutuhan kendaraan.

Baca juga: Bus Single Glass Tren Lagi, Apa Kelebihannya?

Namun, masih banyak pengendara yang sering memacu kendaraannya pada RPM tinggi hingga melewati red-line. Hal ini tentu saja akan membuat kinerja mesin lebih berat bahkan menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan.

Honda Verza menjadi salah satu dari tiga sepeda motor sport yang digeber dalam Ekspedisi Nusantara Honda.Welovehonda.com-Ekspedisi Nusantara Honda Verza menjadi salah satu dari tiga sepeda motor sport yang digeber dalam Ekspedisi Nusantara Honda.

Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan, jika mesin sering dipaksakan pada RPM tinggi, ada beberapa hal negatif yang akan dirasakan. Kendaraan akan semakin boros bahan bakar dan ada kemunginan komponen mesin cepat rusak.

"Jika memaksakan mesin pada putaran tinggi, itu yang akan rusak pertama kali bisa jadi pistonnya terlebih dahulu, piston tidak akan bertahan lama," kata Endro kepada Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Mengenal Hot Seat, Bangku yang Paling Diincar Penumpang Bus

Endro menjelaskan, putaran mesin yang cepat membuat piston lama-kelamaan akan panas. Begitu piston terlalu panas, maka piston akan lebih cepat aus jika dibandingkan dengan pemakaian normal.

Terutama pengendara motor sport, disarankan melihat indikator RPM untuk mengetahui kapan melakukan perpindahan gigi dan mengetahui kapan mesin motor sudah dalam kondisi limit. Biasanya motor sport sudah dilengkapi dengan indikator sebagai isyarat pengantian presneling motor.

Panel instrumen baru yang lebih gampang dilihat.KMI Panel instrumen baru yang lebih gampang dilihat.

Memaksakan mesin motor pada RPM tinggi juga mengakibatkan kendaraan lebih boros bahan bakar. Pasalnya, dengan bukaan gas yang lebar maka konsumsi bahan bakar yang diperlukan juga semakin banyak.

Baca juga: Selisih Rp 60 Juta, Ini Beda Daihatsu Rocky Tipe Terbawah dan Teratas

Setiap kendaraan tentu memiliki batas limit RPM masing-masing. Indikator RPM berfungsi sebagai tanda untuk mengetahui apakah kendaraan kita sudah melampaui batas RPM yang disarankan. Jangan sampai jarum RPM melewati batas RPM yang biasa ditandai dengan warna merah.

Sedangkan untuk motor matik, perpindahan gigi sudah diatur oleh ECU. Sehingga sangat jarang untuk melewati red-line RPM. Maka dari itu kebanyakan panel instrumen motor matik tidak dilengkapi dengan indikator RPM.

Penulis: Arif Nugrahadi
Editor : Aditya Maulana