Bonceng Anak Kecil Jangan di Depan, Ini Alasannya - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Bonceng Anak Kecil Jangan di Depan, Ini Alasannya

Senin, 19 Juli 2021 | 08:12 WIB
Kendaraan pemudik dengan sepeda motor melintas pada puncak arus balik di jalan nasional Medan-Aceh kawasan Lhokseumawe, Aceh, Minggu (9/6/2019). Puncak arus balik Lebaran 2019 Aceh terjadi pada H+5 menyusul volume kendaraan yang melintas didominasi pemudik.(ANTARA FOTO/RAHMAD)KOMPAS.com/Gilang Kendaraan pemudik dengan sepeda motor melintas pada puncak arus balik di jalan nasional Medan-Aceh kawasan Lhokseumawe, Aceh, Minggu (9/6/2019). Puncak arus balik Lebaran 2019 Aceh terjadi pada H+5 menyusul volume kendaraan yang melintas didominasi pemudik.(ANTARA FOTO/RAHMAD)

JAKARTA, KOMPAS.com - Memboncengkan anak kesayangan saat mengendarai sepeda motor lazim terlihat di jalanan Indonesia.

Meski begitu, memboncengkan anak ada aturannya dan tidak bisa asal. Sebab, keselamatan si anak jadi taruhannya jika diboncengkan sembarangan. Apalagi jika memposisikan anak duduk di depan pengendara.

Fenomena semacam ini sering ditemukan baik di jalan perkampungan maupun perkotaan. Tanpa disadari, perilaku memboncengkan anak di depan pengendara sangat berbahaya.

Head of Safety Riding Wahana Agus Sani mengatakan bahwa anak seharusnya diboncengkan di belakang pengendara. Ada beberapa risiko yang bisa membahayakan si anak ketika diposisikan duduk di depan pengendara.

Baca juga: Honda CB190TR Meluncur, Tampang Neo Retro

Pemudik motor mulai padati jalur Kalimalang menuju Bekasi, Kamis (22/6/2017)Otomania Pemudik motor mulai padati jalur Kalimalang menuju Bekasi, Kamis (22/6/2017)

"Sebaiknya kalau mau membonceng anak kecil sebaiknya di belakang, itu pun kalau masih terlalu kecil harus ada alat bantunya. Soalnya banyak bahayanya kalau di depan," Kata Agus kepada Kompas.com belum lama ini.

Anak kecil yang diboncengkan di depan pengendara akan berisiko besar terkena batu, kerikil, ataupun debu jalanan. Bisa dikatakan anak menjadi tameng pelindung bagi pengendara. Tentu hal ini merupakan tindakan yang tidak bertanggungjawab.

Saat sepeda motor mulai berjalan, posisi kendaraan tentu melawan arah angin. Terpaan angin yang cukup kencang juga membahayakan si anak dari segi kesehatan.

Baca juga: Bus Single Glass Tren Lagi, Apa Kelebihannya?

Pemudik motor terjebak macet di jalur alternatif Karawang-Cikampek, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2014). Arus mudik ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan akan masih padat hingga H-1 Lebaran. KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Pemudik motor terjebak macet di jalur alternatif Karawang-Cikampek, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2014). Arus mudik ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan akan masih padat hingga H-1 Lebaran.

Dari segi desain kendaraan pun, jok sepeda motor tidak dibuat untuk memboncengkan orang di depan pengendara. Tidak ada pegangan khusus yang aman untuk menjadi pegangan anak saat sepeda motor melaju.

"Selain itu juga bisa mengganggu kenyamanan pengendara dalam mengendalikan kemudi. Jika terjadi sesuatu bahaya yang mengharuskan bermanuver, keberadaan anak kecil di depan akan mengganggu pengendara," kata Agus menambahkan.

Belum lagi jika terjadi kecelakaan, maka anak kecil yang duduk di depan ini lah yang akan terkena dampak terlebih dahulu akibat kecelakaan.

Demi keamanan, sebaiknya memboncengkan anak di belakang pengendara dengan pendampingan atau alat khusus agar keseimbangan duduk si anak dapat terjaga.

Penulis: M. Adika Faris Ihsan
Editor : Aditya Maulana