Mobil Parkir Lama Selama PPKM Darurat, Ban Harus Diisi Nitrogen - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mobil Parkir Lama Selama PPKM Darurat, Ban Harus Diisi Nitrogen

Selasa, 13 Juli 2021 | 07:22 WIB
Ilustrasi ban mobilKOMPAS.com/Ruly Ilustrasi ban mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat masih diterapkan hingga 20 Juli 2021. Masyarakat diminta untuk tetap di rumah dan keluar hanya untuk kebutuhan dasar dan mendesak.

Dengan begitu, mobil jadi jarang digunakan untuk berkendara dan lebih banyak berdiam di tempat parkir. Saat mobil didiamkan dalam waktu lama, bukan berarti harus lepas dari perhatian.

Mobil tetap membutuhkan perhatian dan perawatan, khususnya komponen ban. Sebagian orang beranggapan bahwa ban mobil yang diisi udara biasa akan lebih cepat berkurang tekanannya.

Baca juga: PPKM Darurat Masih Sepekan Lagi, Jangan Lupa Rawat Rantai Motor

Sebab, molekul yang dimiliki udara biasa kecil, jadi bisa menyelinap lewat pori-pori ban. Sehingga, tekanan udara pada ban jadi berkurang dan membuat dinding ban menekuk atau mengalami defleksi.

Zulpata Zainal, On Vehicle Test PT Gajah tunggal Tbk, mengatakan, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, tidak harus benar-benar pakai nitrogen. Udara biasa atau oksigen juga sudah cukup.

Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.huffingtonpost.com Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.

"Asal selalu dicek rutin saja. Dalam kondisi seperti ini kan, pasti sedang ada di rumah terus, jadi kesempatan buat memantau kendaraan lebih banyak," ujar Zulpata, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Zulpata menjelaskan, molekul pada nitrogen memang lebih besar dari udara biasa. Sehingga, akan sulit untuk menerobos pori-pori karet ban. Maka itu, ban yang diisi nitrogen akan lebih stabil tekanannya.

“Untuk yang belum menggunakan angin nitrogen, tidak usah memaksakan untuk diisi angin nitrogen. Apalagi dalam kondisi seperti ini pemerintah melarang masyarakat untuk keluar rumah. Yang penting tekanan angin saja yg disesuaikan, kalau kurang baru tambah, sesuaikan tekanan angin ban dengan yang direkomendasikan pabrikan,” kata Zulpata.

Baca juga: 7 Hari PPKM Darurat, Volume Lalu Lintas Menurun

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini, pemilik mobil harusnya memanfaatkannya dengan rajin mengecek dan merawat ban.

“Periksa bagian ban, adakah benda asing yg menempel di ban, misal paku atau batu ditelapak ban. Meski kecil, benda tersebut bisa berbahaya karena bisa merusak struktur karet ban,” ujar Zulpata.

Penulis: Donny Dwisatryo Priyantoro
Editor : Agung Kurniawan