Pengemudi Bus di Jalan Tol Minim Etika Saat Pindah Lajur - Kompas.com
Jumat, 5 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Pengemudi Bus di Jalan Tol Minim Etika Saat Pindah Lajur

Sabtu, 3 Juli 2021 | 09:02 WIB
Bus pindah lajur tanpa nyalakan lampu seinINSTAGRAM/DASHCAMINDONESIA Bus pindah lajur tanpa nyalakan lampu sein

JAKARTA, KOMPAS.com – Video yang diunggah akun Instagram Dashcam Indonesia memperlihatkan sebuah bus yang tiba-tiba pindah lajur ke paling kanan tanpa menyalakan lampu sein jadi perhatian sebagian warganet.

Dalam video tersebut, mobil yang lebih dulu ada di lajur kanan sudah memberikan isyarat lampu high beam. Tetapi bus tidak menghiraukannya dan tetap melakukan manuver berpindah lajur, beruntung tidak terjadi tabrakan.

Melihat kejadian seperti ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, etika berkendara harus dilakukan oleh semua orang yang menggunakan jalan raya.

Baca juga: PPKM Darurat Berlaku, Berikut Titik Pembatasan Mobilitas Jabodetabek

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

“Etika berkendara digunakan untuk tidak merugikan atau mencelakai orang lain. Manuver yang dilakukan seharusnya menggunakan standar keselamatan untuk meminimalkan risiko kecelakaan,” ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (30/6/2021).

Selain itu, bus juga memiliki blind spot yang besar, namun bukan berarti bisa manuver seenaknya. Sony mengatakan, blind spot yang besar tadi seharusnya diikuti dengan manuver yang halus.

Baca juga: Syarat Perjalanan ke Luar Kota Saat PPKM Darurat, Harus Tunjukkan Kartu Vaksin

“Manuver yang benar itu lihat spion ke arah belakang dahulu, apabila aman, nyalakain lampu sein. Kalau kondisinya memungkinkan, berpindah lajur dengan lembut,” kata Sony.

Sony mengingatkan, sudah menyalakan lampu sein bukan berarti aman untuk berpindah lajur. Pengemudi harus menunggu, apakah diberi jalan oleh kendaraan yang ada di belakang atau tidak.

Penulis: Muhammad Fathan Radityasani
Editor : Agung Kurniawan