Alasan Dagu Helm Motocross Panjang - Kompas.com
Jumat, 5 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Alasan Dagu Helm Motocross Panjang

Jumat, 2 Juli 2021 | 15:41 WIB
Helm trail THX.Ghulam/KompasOtomotif Helm trail THX.

JAKARTA, KOMPAS.com - Bentuk helm berbagai macam. Jika diperhatikan helm untuk motocross berbeda dengan helm buat jalan raya. Helm buat trail memiliki dagu yang panjang.

Manager Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) Johanes Lucky, mengatakan, bentuk seperti itu bukan sekadar biar terlihat berbeda tapi punya tujuan yang spesifik.

Baca juga: PPKM Darurat, Diler Mobil dan Bengkel Siap Ikuti Aturan Pemerintah

Juga tersedia corak baru untuk helm motocross.Shoei/motorcycle.com Juga tersedia corak baru untuk helm motocross.

"Bagian rahang lebih panjang bertujuan agar mendapat sirkulasi udara yang lebih baik. Serta meminimalisir efek pada bagian gigi dan rahang jika terjadi benturan," katanya beberapa waktu lalu.

Selain bentuk dagu, helm motocross juga biasanyamemakai pet seperti topi serta tidak dilengkapi visor atau basa disebut kaca helm.

“Pet pada helm off road juga lebih panjang bertujuan melindungi mata dari cipratan tanah dan benda asing yang diakibatkan pengendara di depannya” kata Lucky.

Baca juga: Harga Skutik Bongsor Juli 2021, Honda dan Yamaha Mengerek Harga

Roadventure CRF150L yang digelas main dealer Wahana.ISTIMEWA Roadventure CRF150L yang digelas main dealer Wahana.

Sedangkan mengapa tidak memakai visor yakni untuk mencegah pengembunan. Pengganti visor menggunakan kacamata besar atau biasa disebut goggles yang bisa dilepas pasang.

“Saat off road, kinerja fisik lebih dipacu dan membutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk tubuh sehingga berpontensi menyebabkan pengembunan bila menggunakan visor," katanya.

"Oleh karena itu, goggles ini juga membantu pengendara untuk mendapatkan sirkulasi udara pernapasan yang lebih baik saat berkendara daripada menggunakan visor,” ujar Lucky.

Penulis: Gilang Satria
Editor : Azwar Ferdian