Kenali Penyebab Rem Skutik Sering Blong Saat Melintasi Turunan - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kenali Penyebab Rem Skutik Sering Blong Saat Melintasi Turunan

Selasa, 15 Juni 2021 | 11:22 WIB
Suasana lalu lintas di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Senin (1/6/2020). Petugas melakukan penyekatan di pos Rindu Alam yang berbatasan dengan wilayah Cianjur  untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 melalui aktivitas mudik masyarakat.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Suasana lalu lintas di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Senin (1/6/2020). Petugas melakukan penyekatan di pos Rindu Alam yang berbatasan dengan wilayah Cianjur untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 melalui aktivitas mudik masyarakat.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor dengan transmisi otomatis menjadi kendaraan yang paling diminati oleh masyarakat saat ini. Pasalnya, pengendara tidak perlu repot-repot memindahkan gigi transmisi untuk mengurangi kecepatan.

Semuanya sudah diatur secara otomatis sehingga pengendara hanya tinggal puntir gas dan main tuas rem saja untuk berhenti atau mengurangi kecepatan.

Meski begitu, banyak pengendara Skutik yang kurang menyadari bahwa ada bahaya yang bisa saja terjadi saat mengendarai Skutik.

Baca juga: Rencana Pengembangan Trayek ALBN dan Potensi Trayek Komersial di Kupang

Salah satunya yang sering terjadi adalah rem blong yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kejadian ini sering terjadi di kawasan pegunungan, di mana Skutik sering melaju di jalur turunan.

Saat melaju di jalur turunan, otomatis pengendara akan lebih banyak menggunakan rem untuk menahan laju kendaraan agar lebih mudah dikendalikan.

Namun, tidak sedikit yang menyadari bahwa terlalu sering menggunakan rem bisa berdampak pada daya cengkram alias pakem.

Ilustrasi motorOtomania/Setyo Adi Ilustrasi motor

Joko P, pemilik bengkel spesialis skuter matik Naranata Motor, mengatakan, kondisi itu bisa disebabkan karena terjadinya pemuaian pada seal kaliper cakram. Dampaknya, piston tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya dan menekan cakram atau macet.

“Rem kalau dipaksa terus bekerja akan menjadi panas, jika sudah panas seal di kaliper akan memuai sehingga membuat piston di kaliper menjadi macet,” ucap Joko belum lama ini kepada Kompas.com.

Baca juga: Kejadian Lagi Truk ODOL Terguling, Dilema Pengemudi

Selain itu, kondisi piringan cakram yang panas juga membuat permukaan akan menjadi licin. Sehingga kampas rem tidak bisa mencengkeram dengan sempurna dan membuat rem menjadi blong.

Sebagai langkah anitisipasi, Joko menyarankan, agar pengendara tidak terus-terusan menggunakan rem saat melaju di turunan.

“Biasanya pengendara akan menekan rem secara bersamaan yakni depan dan belakang dengan tujuan agar lebih pakem. Namun, sebaiknya gunakan rem di jalan turunan bergantian antara depan dan belakang, sehingga ada jeda untuk mendinginkan rem,” kata dia.

Penulis: Aprida Mega Nanda
Editor : Agung Kurniawan