TikTok Batal Dijual ke Microsoft karena Bos ByteDance Tersinggung? - Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

TikTok Batal Dijual ke Microsoft karena Bos ByteDance Tersinggung?

Rabu, 16 September 2020 | 17:31 WIB
Ilustrasi TikTok ByteDancecnet.com Ilustrasi TikTok ByteDance

KOMPAS.com - Pemilik TikTok, ByteDance menolak pinangan Microsoft. Perusahaan asal China tersebut dikabarkan telah memilih Oracle untuk menjadi mitra operasi bisnis mereka di Amerika Serikat (AS).

Kini, sebuah laporan mengklaim bahwa alasan penolakan tersebut bukan menyangkut seputar bisnis, melainkan karena masalah pribadi. Bos Bytedance dilaporkan "baper" dan tersinggung akibat pernyataan Microsoft.

Berdasarkan laporan Reuters yang mengutip sejumlah sumber industri, CEO ByteDance, Zhang Yiming, disebut tersinggung atas pandangan Microsoft terhadap TikTok.

Baca juga: Penjualan TikTok ke Amerika, Cuma Mobilnya Tidak Termasuk Mesin?

Perusahaan rintisan Bill Gates tersebut, lanjut sumber tadi, menyebut TikTok sebagai risiko atau masalah keamanan yang bisa diperbaiki oleh Microsoft. Pernyataan ini mencuat pada saat proses tawar-menawar dengan pemerintah AS dan sejumlah lembara negara setempat.

Walhasil, Zhang marah dan disinyalir langsung menolak tawaran Microsoft, meski jumlah duit yang disiapkan Microsoft terbilang cukup fantastis, yakni konon lebih dari 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 296 triliun.

Terlepas dari kekesalan Zhang, uang sebanyak itu tampaknya juga belum menggugah niat para investor ByteDance untuk melepas bisnis TikTok di AS ke tangan Microsoft secara keseluruhan.

Sebagai gantinya, ByteDance dikabarkan lebih memilih Oracle sebagai "mitra teknologi terpercaya", yang akan membantu menjalankan operasional TikTok di AS dengan teknologi cloud miliknya.

Artinya, Oracle tak akan memiliki TikTok sepenuhnya, layaknya sebuah proses akuisisi perusahaan.

Baca juga: TikTok Tantang Donald Trump di Pengadilan

Alih-alih, Oracle akan mengolah data pengguna TikTok di AS, sehingga data tidak lari ke server TikTok di luar AS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Rabu (16/9/2020).

Oracle sendiri konon menawarkan uang dengan jumlah yang lebih besar dibanding Microsoft, yakni mencapai 50 miliar dollar AS atau sekitar Rp 741 triliun.

Penulis: Bill Clinten
Editor : Reska K. Nistanto
Sumber: Reuters