China Sebenarnya Pilih Tutup TikTok daripada Dijual ke AS - Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

China Sebenarnya Pilih Tutup TikTok daripada Dijual ke AS

Senin, 14 September 2020 | 12:41 WIB
Ilustrasi logo TikTok di konflik AS-China.REUTERS/FLORENCE LO Ilustrasi logo TikTok di konflik AS-China.

KOMPAS.com - Bisnis dan operasional TikTok di Amerika Serikat bakal diambil alih oleh Oracle, setelah calon peminang lainnya, Microsoft mengundurkan diri. Oracle juga dikabarkan memenangkan proses tawar-menawar operasional TikTok di AS.

Namun sebenarnya, pemerintah China disebut lebih memilih untuk menutup TikTok daripada jatuh ke tangan perusahaan AS.

Sebab, menurut sumber anonim yang berbicara kepada Reuters, penjualan TikTok yang berdasar paksaan bakal membuat Beijing dan TikTok terlihat lemah di tengah tekanan dari Washington.

Disebutkan pula bahwa, jika diperlukan, China bisa menggunakan daftar larangan ekspor produk teknologi yang direvisi pada 28 Agustus lalu untuk menunda kesepakatan penjualan yang diperoleh ByteDance selaku pemilik TikTok. ByteDance sendiri menampik kabar tersebut.

Baca juga: Indonesia Sumbang Angka Unduhan TikTok Terbanyak di Dunia

"Pemerintah China tidak pernah meminta kami supaya menutup TikTok di Amerika Serikat atau di wilayah pasar lain," sebut juru bicara ByteDance dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Engadget, Senin (14/9/2020).

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan bahwa AS telah menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan meminta pemerintah negara tersebut agar tidak menekan perusahaan asing.

Sebelumnya, pada bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam akan memblokir TikTok karena aplikasi media sosial berbasis video pendek tersebut dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.

Trump mengatakan, TikTok bisa tidak diblokir asalkan menjual bisnisnya di AS ke perusahaan AS. ByteDance diberi tenggat waktu hingga November untuk finalisasi kesepakatan penjualan.

Baca juga: Benarkah TikTok Mengirim Data Penggunanya ke China?

ByteDance kini tengah mempertimbangkan tawaran pembelian TikTok oleh beberapa pihak, termasuk perusahaan besar seperti Oracle dan Microsoft. Kabar terakhir menyebutkan TikTok akan dibeli oleh Oracle setelah pinangan Microsoft ditolak.

Informasi lain menyebutkan bahwa ByteDance sebenarnya masih bisa menjual aset TikTok di AS tanpa perlu persetujuan pemerintah China, dengan cara tidak menyertakan algoritma software di dalam penjualan.

TikTok populer di kalangan pengguna muda, termasuk di AS, di mana aplikasi media sosial berbasis video pendek tersebut memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan. Secara global, pengguna aktif bulanan TikTok diperkirakan mencapai kisaran 800 juta.

Penulis: Putri Zakia Salsabila
Editor : Oik Yusuf
Sumber: ENGADGET