Cerita Kampas Kopling Vespa 2-Tak yang Mau Aus - Kompas.com
Senin, 1 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Cerita Kampas Kopling Vespa 2-Tak yang Mau Aus

Kamis, 27 Agustus 2020 | 10:22 WIB
Vespa Excel 150 Foto: Flicker Vespa Excel 150

Bogor, KOMPAS.com – Vespa 2-tak masih menggunakan kopling manual untuk mengganti gigi transmisinya. Kemudian, cara mengganti giginya juga unik, berada di tangan, bukan di kaki seperti motor kopling pada umumnya.

Bagi pemilik vespa 2-tak yang masih baru, tentunya perlu mengetahui ciri-ciri dari kampas kopling yang akan aus. Karena jika sudah aus, malah bisa menimbulkan masalah lain seperti kabel kopling yang putus.

Mekanik bengkel spesialis Vespa 2-tak, Sar Motor di Bogor, Endar mengatakan, kampas kopling yang akan aus bisa dirasakan oleh pengendara. Jadi sebelum aus, bisa dilakukan penggantian suku cadang.

Baca juga: Beda Helm Full Face buat Balap dan Harian

Tali kopling Vespahadiyanta.com Tali kopling Vespa

“Ciri-ciri kopling mau habis yang pertama yaitu motor enggak ada tenaga, sulit dinyalakan menggunakan starter kaki, dan ketika masuk gigi dan ditekan koplingnya, motor tetap berjalan, tidak netral,” kata Endar kepada Kompas.com, belum lama ini.

Untuk suku cadang dan biaya penggantian kampas kopling ini juga tergantung dari tipe Vespa. Pemilik bisa memilih untuk memakai kampas kopling yang orisinal maupun yang biasa. Keduanya memiliki harga dan kualitas yang berbeda.

“Untuk yang orisinal, harganya Rp 150.000 yang berisi tiga piringan kampas kopling. Sedangkan yang biasa, harganya Rp 85.000. Keduanya belum termasuk ongkos pasang,” ucap Endar.

Baca juga: Truk Rem Blong, Bisakah Berhenti dengan Menggunakan Cara Engine Brake?

Mawi, pemilik dari Sar Motor, mengatakan, kampas yang aus juga menyebabkan tuas kopling menjadi keras ketika ditarik. Jika dibiarkan, bisa membuat kabel kopling cepat putus.

“Kalau tuas kopling sudah keras saat ditarik, kabel kopling bisa putus dalam waktu dua sampai tiga bulan. Sedangkan kalau masih empuk seperti standar pabrik, usia kabel kopling bisa tahunan,” ucap Mawi kepada Kompas.com.

Penulis: Muhammad Fathan Radityasani
Editor : Agung Kurniawan