Kemenhub Mau Lebih Galak Lagi dengan Truk ODOL - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kemenhub Mau Lebih Galak Lagi dengan Truk ODOL

Rabu, 26 Agustus 2020 | 07:02 WIB
Kecelakaan dua truk besar di ruas Tol Jagorawi KM 11+700, Cipayung, Jakarta Timur, arah Jakarta, menyebabkan arus lalu lintas Tol Jagorawi arah Jakarta padat merayap, Kamis (19/12/2019).Twitter @TMCPoldaMetro Kecelakaan dua truk besar di ruas Tol Jagorawi KM 11+700, Cipayung, Jakarta Timur, arah Jakarta, menyebabkan arus lalu lintas Tol Jagorawi arah Jakarta padat merayap, Kamis (19/12/2019).

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran truk over dimension over load (ODOL) mulai kembali marak. Tak hanya pada musim libur panjang beberapa waktu lalu, namun sejak pandemi Covid-19 mulai melanda, keberadaannya seakan tak terpantau lagi.

Seperti diketahui, keberadaan truk ODOL sudah cukup banyak menelan korban jiwa akibat kecelakaan di jalan, belum lagi ditambah dengan kerugian negara akibat membuat jalan rusak.

Untuk itu, setelah beberapa waktu lalu sempat tak terpantau, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam waktu dekat akan kembali menggelar penindakan dalam upaya memberantas peredaran truk ODOL yang dijadwalkan rampung pada 1 Januari 2023.

"Kita akan menyiapkan kembali rencana memberantas ODOL. Memang kemarin sejak pemerintah fokus pada penanganan Covid, terdapat peningkatan beredarnya kembali ODOL, tapi dalam waktu dekat bersama dengan kepolisian kami akan segera melakukan pengawasan dan penindakan lagi," ucap Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub Risal Wasal kepada Kompas.com, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Daftar Kerusakan yang Disebabkan Truk ODOL

Truk ODOL yang tertangkap kamera di tengah kampanye social distancing dan work from home.Istimewa Truk ODOL yang tertangkap kamera di tengah kampanye social distancing dan work from home.

Risal menjelaskan upaya penindakan dan pengawasan akan dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan mengadakan focus group discussion (FGD) lebih dulu dengan lembaga serta pemangku kepentingan lainnya untuk mengingatkan kembali program Zero ODOL, lalu setelah itu diteruskan langkah pengawasannya.

Tak hanya itu, dalam waktu dekat Kemenhub juga akan memasang tiga alat pendeteksi ODOL alias Weight In Motion (WIM). Dua diantaranya akan ditempatkan di ruas tol, dan satu lagi di jalur arteri yang memang menjadi lokasi rawan peredaran ODOL.

"Sebenarnya dari pihak pengelola tol sudah ada yang meiliki WIM, untuk yang uji coba ini nanti satu kami letakan di titik tol arah Merak, satu di jalan arteri tepatnya di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan timbang dekat dengan bandaran baru Yogyakarta, dan satu lagi di Balonggandu untuk pengawasan lintas Utara," ucap Risal.

Baca juga: Truk ODOL Rugikan Negara hingga Triliunan Rupiah, tetapi Masih Bebas Berkeliaran

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (paling kanan, baju putih memakai topi) saat meninjau uji coba bersama dengan PT Jasa Marga, Ditjen Hubdat dan Kepolisian di jembatan timbang Weigh-In-Motion (WIM) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 9 pada Minggu (22/9/2019)DOKUMENTASI KEMENHUB Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (paling kanan, baju putih memakai topi) saat meninjau uji coba bersama dengan PT Jasa Marga, Ditjen Hubdat dan Kepolisian di jembatan timbang Weigh-In-Motion (WIM) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 9 pada Minggu (22/9/2019)

"WIM yang kita coba ini nanti akan langsung terkoneksi datanya, jadi akan lebih akurat. Contoh yang di Merak, itu data terintegrasi dengan operator tol serta operator penyebarangan, jadi saat sudah terdeteksi otomatis tidak bisa menyeberang lagi," kata dia.

Selain itu, Risal juga menjelaskan Kemenhub akan kembali mulai mengoeperasikan Jembatan timbang di daerah-daerah. Namun demikian tidak bisa langsung sepenuhnya lantaran ada beberapa yang sampai saat ini masih dijadikan posko pengawasan Covid.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Stanly Ravel
Editor : Agung Kurniawan