Truk Rem Blong, Bisakah Berhenti dengan Menggunakan Cara Engine Brake? - Kompas.com
Rabu, 3 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Truk Rem Blong, Bisakah Berhenti dengan Menggunakan Cara Engine Brake?

Selasa, 25 Agustus 2020 | 18:12 WIB
Truk fuso penuh muatan kaca yang terjungkal di sisi jalan lintas timur  Palembang-Ogan Ilir akibat menghindari tabrakan. Ratusan keping kaca pecah akibat kejadian ituKOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA Truk fuso penuh muatan kaca yang terjungkal di sisi jalan lintas timur Palembang-Ogan Ilir akibat menghindari tabrakan. Ratusan keping kaca pecah akibat kejadian itu

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu cara untuk menghentikan laju kendaraan yang mengalami rem blong adalah dengan engine brake. Namun cara ini ternyata tidak selalu berjalan efektif pada kendaraan-kendaraan bertonase besar seperti truk.

Prasetyo Adi Yudho, Deputy GM Product Division PT Hino Motor Sales Indonesia, mengatakan, engine brake pada truk bisa dilakukan asalkan mendapat bantuan dari exhaust brake.

Sebab tanpa exhaust brake atau rem angin, engine brake bisa mengalami kegagalan. Atau dalam istilah lain sering disebut dengan over running.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Penumpang jika Naik Bus yang Ugal-ugalan?

Kendaraan melintas saat pemberlakuan contraflow di KM 91 Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (3/9/2019). Pemberlakuan Contra Flow tersebut diberlakukan selama proses olah tkp kecelakaan beruntun di KM 91 oleh petugas berwenang.ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI Kendaraan melintas saat pemberlakuan contraflow di KM 91 Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (3/9/2019). Pemberlakuan Contra Flow tersebut diberlakukan selama proses olah tkp kecelakaan beruntun di KM 91 oleh petugas berwenang.

Menurut Prasetyo, over running adalah suatu kondisi di mana kecepatan putaran mesin kalah cepat dengan putaran roda saat kendaraan melewati jalan menurun.

“Awalnya terjadi karena mobil melakukan engine brake. Namun karena gigi yang digunakan tidak sesuai, maka proses engine brake mengalami kegagalan, ada kerusakan di mesin,” ujar Prasetyo, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

“Hal yang terjadi adalah mobil malah makin meluncur ke bawah. Ditambah dengan beban berat maka kecepatan menurunnya makin meningkat,” katanya.

Baca juga: Punya Bugdet Rp 150 Jutaan, Pilih Mobilio Bekas atau Daihatsu Sigra Baru?

Truk ODOL yang tertangkap kamera di tengah kampanye social distancing dan work from home.Istimewa Truk ODOL yang tertangkap kamera di tengah kampanye social distancing dan work from home.

Ia menambahkan, dengan kondisi rem yang sudah blong, maka kemampuan engine brake tidak mampu menahan bobot dan laju truk yang kencang.

Dalam keadaan normal, mesin lah yang seharusnya menggerakkan sistem penggerak mobil. Namun saat terjadi over running, prosesnya menjadi terbalik. Roda atau sistem penggerak mobil yang memutar mesin.

Penulis: Dio Dananjaya
Editor : Aditya Maulana