Airsus pada Bus Juga Bisa Diatur Ketinggiannya - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Airsus pada Bus Juga Bisa Diatur Ketinggiannya

Selasa, 18 Agustus 2020 | 09:02 WIB
Sasis bus narrowDuniaotomotifmodifikasi Sasis bus narrow

JAKARTA, KOMPAS.com – Suspensi udara atau air suspension (airsus) pada bus digunakan untuk meningkatkan kenyamanan. Jika dibandingkan dengan sasis yang masih memakai per daun, airsus menambah kenyamanan bus tersebut.

Selain meningkatkan kenyamanan, airsus pada bus juga bisa diatur ketinggiannya. Jadi jika dalam kondisi diam, bus bisa disetel pada posisi yang rendah agar terlihat ceper, sama seperti mobil modifikasi.

Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, suspensi udara pada bus bisa diatur mulai dari naik turun, sampai hanya turun pada sisi penumpang saja.

Baca juga: SUV Toyota Berbasis Vitara Brezza Mulai Dijual Pekan Ini di India

Bus AKAPmobilkomersial.com Bus AKAP

“Bus yang ada sistem Electronically Controlled Air Suspension (ECAS) seperti milik Scania bisa diatur naik turun suspensinya, terutama pada bus kota dengan low entry,” kata Werry kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Selain bus milik Scania, fitur pengatur ketinggian suspensi udara ini juga diterapkan pada bus antar kota antar provinsi (AKAP). Biasanya fitur ini disematkan pada bus dengan sasis premium dari Eropa seperti Mercedes Benz OH 1836, Scania K360iB dan sasis triple axle.

Baca juga: Akibat Insiden Mengerikan di GP Austria, Vinales Kehilangan Momentum

Pengatur ketinggian suspensi udara ini biasanya berupa tombol yang ada di dasbor bus. Posisinya dekat dengan jangkauan pengemudi sehingga bisa menyetelnya dengan mudah.

Posisi bus yang rendah pada saat diam bisa memudahkan penumpang untuk naik ke kabin. Selain itu, bisa juga untuk melewati jalanan dengan banyak penghalang yang rendah, sehingga bus dengan tinggi 4 meter aman untuk melewatinya.

Penulis: Muhammad Fathan Radityasani
Editor : Agung Kurniawan