Mengenal Sasis Bus dengan Mesin Tengah, Volvo B12M - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mengenal Sasis Bus dengan Mesin Tengah, Volvo B12M

Senin, 17 Agustus 2020 | 09:42 WIB
Volvo B12Mawansan.com Volvo B12M

JAKARTA, KOMPAS.com – Sasis yang biasa digunakan pada bus besar yaitu dengan mesin di belakang maupun di depan. Namun ada satu sasis yang unik, memiliki posisi mesin yang ada di bagian tengah, diantara ban depan dan belakang.

Sasis mesin tengah ini dibuat oleh Volvo model B12M. Anggota forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan kalau sasis bus besar bermesin tengah ini merupakan satu-satunya di Indonesia.

Volvo B12M ini memiliki mesin diesel dengan kapasitas 12.000 cc, 6 silinder segaris dengan turbocharger dan intercooler. Dari mesinnya tersebut, tenaga maksimal yang dihasilkan yaitu 420 HP di 1.800 rpm dan torsi maksimum 2.000 nm pada 1.200 rpm.

Baca juga: Perang Urat Petrucci dan Aleix di Kualifikasi GP Austria

Volvo B12Mawansan.com Volvo B12M

Sasis ini pertama kali muncul pada tahun 2005 dan dimiliki oleh PO Nusantara asal Kudus. Keunggulan dari sasis ini yaitu mesinnya yang di tengah membuat lebih stabil saat bermanuver. Namun akses untuk perawatannya akan lebih sulit.

Selain memiliki mesin yang sangat bertenaga di zamannya, banyak juga fitur yang sudah disematkan pada Volvo B12M ini. Misalnya seperti suspensi udara, anti-lock braking system (ABS) dan retarder sebagai pembantu rem utama.

Baca juga: Mitsubishi Eclipse Cross, SUV Kompak Berlimpah Fitur

Keunikan lainnya yaitu bus ini digunakan oleh PO Nusantara sebagai bus pariwisata dengan kabin yang super mewah, diberi nama Omah Mlaku. Bodi yang dipasang pada Volvo B12M ini membutuhkan tiga tahun untuk dibuat.

Lamanya proses pembuatan bodi disebabkan sasis mesin tengah ini yang pertama di Indonesia, sehingga butuh pengawasan ekstra dari pabrikan Volvo agar menjadi bodi yang aman untuk sasis unik ini.

Penulis: Muhammad Fathan Radityasani
Editor : Agung Kurniawan