Mau Beli Mobil Bekas, Eks Taksi Bisa Jadi Alternatif - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mau Beli Mobil Bekas, Eks Taksi Bisa Jadi Alternatif

Minggu, 16 Agustus 2020 | 13:49 WIB
Toyota Limo bekas Taksi yang dijual di pool Bluebird Mampang, Jakarta SelatanStanly-Kompas.com Toyota Limo bekas Taksi yang dijual di pool Bluebird Mampang, Jakarta Selatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19 ini minat masyarakat untuk membeli mobil bekas justru semakin tinggi.

Kondisi ini membuat harga kendaraan roda empat bekas pakai juga mengalami peningkatan. Calon konsumen pun harus lebih jeli saat berburu mobil seken, agar bisa mendapatkan unit sesuai seperti apa yang diinginkan.

Tak hanya harga murah, kondisi mobil bekas yang akan dibeli juga dipastikan tidak banyak memerlukan perbaikan, sehingga uang yang tersedia tidak terkuras untuk servis.

Selain kendaraan pribadi, mobil ex taksi juga bisa menjadi alternatif yang bisa dipertimbangkan untuk dibeli.

Baca juga: Mobil Bekas Harga Belasan Juta Rupiah, Bisa Dapat Lancer hingga Accord

Biasanya, mobil bekas taksi ini akan ditawarkan dengan harga yang relatif murah, tetapi kondisinya juga masih sangat layak digunakan.

Blue Bird merupakan perusahaan perusahaan taksi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan taksi eksekutif.Dok. Shutterstock Blue Bird merupakan perusahaan perusahaan taksi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan taksi eksekutif.

Meski dikenal sebagai “mobil capek” karena sering digunakan untuk mengantar penumpang, bukan berarti kondisinya juga buruk.

Sebaliknya, kendaraan roda empat ex taksi sudah dilakukan sejumlah perbaikan sebelum dijual kepada calon konsumen.

Perbaikan yang dilakukan tidak hanya pada bagian eksterior maupun interior saja, tetapi pada sektor lain seperti mesin hingga kaki-kaki juga dilakukan perawatan.

Dengan kata lain, mobil yang akan dijual dilakukan rekondisi secara total sehingga kondisinya menjadi sempurna kembali.

Baca juga: 10 Mobil Bekas Rp 25 Jutaan, Bisa Dapat BMW Lawas

Head of MobilGo Used Car Division Blue Bird Group Hery Sugiarto mengatakan, setiap unit yang akan dijual selalu dijelaskan kondisinya kepada calon pembeli.

Dengan begitu, konsumen bisa mempertimbangkan kondisi tersebut sebelum membeli.

Proses perapihan taksi jadi mobil siap jualStanly/Otomania Proses perapihan taksi jadi mobil siap jual

"Semua unit mobil bekas yang kami jual sudah menjalani proses perbaikan lebih dulu. Untuk unit yang dijual ini bukan bekas banjir, tapi memang unit peremajaan yang sudah waktunya diganti,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Kalau unit bekas banjir, lanjut Hery, pasti akan disampaikan sejak awal dan harga yang ditawarkan juga berbeda.

Menurut Hery, pembeli mobil bekas taksi akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Salah satunya adalah soal jaminan serta harga yang bersaing.

Selain itu, pembeli juga tak perlu repot mengurus proses perpindahan dari pelat kuning ke hitam, karena semua sudah diurus oleh pihak Bluebird.

Baca juga: Mobil Bekas Harga Rp 60 Jutaan, Ini Pilihannya

Terkait dengan anggapan mobil capek karena jarak yang sudah ditempuh dari setiap mobil ex taksi tersebut, Hery pun tidak menampiknya.

Kendati begitu, justru sebagai mobil operasional Bluebird selalu memastikan perawatan kendaraannya.

Mobil bekas taksi yang dipasarkan mulai dari Rp 50 Jutaan Mobil bekas taksi yang dipasarkan mulai dari Rp 50 Jutaan

"Perawatan berkala sudah pasti kami lakukan, unit yang kami jual ini juga sudah lulus inspeksi pengecekan. Konsumen juga tak perlu khawatir, karena ada masa garansi selama enam bulan untuk khusus untuk transmisi dan mesin," katanya.

Terpisah, Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, saat membeli mobil bekas ukuran kilometer tidak begitu penting.

Baca juga: 10 Mobil Bekas Asal Eropa dan AS Harga Rp 50 Jutaan

Menurutnya, yang lebih penting adalah sejarah perawatan yang dilakukan pada kendaraan tersebut.

“Kalau saya kilometer atau jarak tempuh itu tidak begitu penting, yang penting adalah perawatan yang dilakukan. Meski kendaraan sering digunakan tetapi perawatannya bagus ya lebih baik,” katanya.

 

Penulis: Ari Purnomo
Editor : Aditya Maulana