DPR AS Panggil Bos Google, Facebook, dan Apple, Ada Apa? - Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

DPR AS Panggil Bos Google, Facebook, dan Apple, Ada Apa?

Kamis, 30 Juli 2020 | 17:15 WIB
Ilustrasi sidang yang digelar DPR AS bersama dengan Facebook, Apple, Google, dan Amazon, Rabu (29/7/2020). Reuters Ilustrasi sidang yang digelar DPR AS bersama dengan Facebook, Apple, Google, dan Amazon, Rabu (29/7/2020).

KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) menggelar sebuah sidang dengan sejumlah bos besar di industri teknologi, Rabu (29/7/2020) waktu setempat.

Beberapa di antaranya adalah CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai; CEO Facebook, Mark Zuckerberg; CEO Amazon, Jeff Bezos; dan CEO Apple, Tim Cook.

Keempat pemimpin perusahaan teknologi ternama ini dihujani sejumlah pertanyaan oleh DPR AS.

Sebagian besar pertanyaan tersebut dilontarkan untuk mengonfirmasi adanya dugaan penyalahgunaan kekuatan untuk menindas perusahaan pesaing yang skalanya lebih kecil.

Tentu saja, keempat bos teknologi tersebut menolak aneka tuduhan tersebut. Berikut pertanyaan yang ditanyakan ke masing-masing CEO:

Google dituduh mencuri konten Yelp

CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai, ketika memberikan pernyataan di sidang yang digelar DPR AS, Rabu (29/7/2020).Reuters CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai, ketika memberikan pernyataan di sidang yang digelar DPR AS, Rabu (29/7/2020).

DPR Amerika Serikat menduga Google telah mencuri konten dari platform pengulas tempat makan dan rekreasi, Yelp Inc.

Tak hanya mencuri, Google juga disinyalir "memboikot" hasil ulasan yang ditulis di Yelp.com dari mesin pencari Google Search.

Pichai pun menolak tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka memiliki standar tinggi untuk beroperasi. 

"Kami berbisnis dengan standar yang tinggi," ujar Pichai seperti dikutip KompasTekno dari Reuters, Kamis (30/7/2020).

Baca juga: Pendiri Apple Tuntut Google ke Pengadilan, Ada Apa?

Google juga diduga mendukung kampanye kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, untuk memenangkan pilpres AS yang bakal digelar November mendatang.

Pichai kembali menangkis dugaan tersebut dan mengatakan bahwa Google tidak memihak ke salah satu partai dan mendukung keduanya, baik Demokrat maupun Republik.

Facebook dituduh meniru fitur perusahaan lain

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, ketika memberikan pernyataan di sidang yang digelar DPR AS, Rabu (29/7/2020).Reuters CEO Facebook, Mark Zuckerberg, ketika memberikan pernyataan di sidang yang digelar DPR AS, Rabu (29/7/2020).
Dalam kesempatan yang sama, CEO Facebook, Mark Zuckerberg menerima sejumlah pertanyaan terkait dugaan Facebook meniru sejumlah inovasi perusahaan lain.

Ia menolaknya dengan pernyataan bahwa perusahaannya telah mengadaptasi dan menyesuaikan beberapa fitur yang dimiliki oleh perusahaan lain, bukan meniru.

"Kami tentu saja telah menyesuaikan fitur mumpuni yang dimiliki perusahaan lain," kata Zuckerberg.

"Saya tidak tahu," kata Zuckerbeg saat ditanya berapa banyak perusahaan yang fiturnya telah diadaptasi oleh Facebook.

Selain itu, Zuckerberg juga menepis dugaan akuisisi Instagram atas alasan untuk meredam kompetisi, serta memastikan bahwa pengawas konten Facebook telah dilatih untuk bersikap netral terhadap beragam konten yang tersiar di platform mereka.

Amazon dituding emanfaatkan data penjual

CEO Amazon, Jeff Bezos, ketika memberikan pernyataan di sidang yang digelar DPR AS, Rabu (29/7/2020).Reuters CEO Amazon, Jeff Bezos, ketika memberikan pernyataan di sidang yang digelar DPR AS, Rabu (29/7/2020).
DPR AS kemudian menuduh bahwa Amazon telah memanfaatkan data penjual pihak ketiga. Data tersebut lantas dipakai untuk mempertimbangkan kebijakan demi kepentingan bisnis.

Mendengar tuduhan tersebut, Bezos menepis dan mengatakan bahwa perusahaannya memiliki sebuah kebijakan yang melarang penggunaan data dari penjual untuk kelancaran bisnis.

Jika ada kejadian seperti itu, Bezos memastikan bahwa pihaknya akan menindak tegas oknum yang melakukannya.

Meski demikian, ia tidak menjamin apakah kebijakan tersebut, hingga saat ini, sudah ada yang melanggar apa belum.

Baca juga: Sehari, Kekayaan Bos Amazon Bertambah Rp 190 Triliun

"Kami memiliki kebijakan untuk tidak menggunakan data khusus penjual untuk membantu bisnis kami, tetapi saya tidak dapat menjamin bahwa kebijakan tersebut tidak pernah dilanggar," tutur Bezos.

Apple dinilai tidak adil kepada pengembang

CEO Apple, Tim Cook, memberikan pernyataan di sidang yang digelar DPR AS, Rabu (29/7/2020).Reuters CEO Apple, Tim Cook, memberikan pernyataan di sidang yang digelar DPR AS, Rabu (29/7/2020).
Apple diduga memperlakukan para pengembang (developer) aplikasi mereka secara tidak adil. Mendengar tuduhan tersebut, CEO Apple, Tim Cook sontak menolaknya dan mengatakan hal yang sebaliknya.

"Kami memperlakukan setiap pengembang dengan adil. Kami memiliki peraturan yang transparan yang berlaku ke seluruh pengembang," jelas Cook.

Cook pun mengatakan bahwa ia tidak mengikat pengembang hanya membuat aplikasi untuk App Store saja. Sebab, ia ingin aplikasi yang tersedia di platform tersebut bisa dipakai di platform lain.

Ia juga menolak tuduhan bahwa Apple telah menghapus sejumlah aplikasi kompetitor yang serupa dengan aplikasi bikinannya di App Store, untuk meredam kompetisi.

Baca juga: Apple AirPods Dituding Menjiplak Fitur Earphone Lain

Terlepas dari itu, laporan secara rinci terkait sidang ini sendiri bakal dirilis beberapa bulan ke depan oleh DPR AS.

Menarik pula melihat keempat CEO ini "duduk" bersama dalam sebuah sidang yang digelar secara online dan kompak menolak dugaan yang dilontarkan kepada mereka.

Penulis: Bill Clinten
Editor : Yudha Pratomo
Sumber: Reuters