Pengemudi Wajib Paham, Beli Ban Mobil Perhatikan Kodenya - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Pengemudi Wajib Paham, Beli Ban Mobil Perhatikan Kodenya

Senin, 22 Juni 2020 | 10:51 WIB
Mitsubishi Xpander modifikasi yang menggunakan pelek replika VolksracingGridOto.com Mitsubishi Xpander modifikasi yang menggunakan pelek replika Volksracing

JAKARTA, KOMPAS.com – Ban mobil memiliki kode unik yang tertera di dindingnya. Angka dan nomor ini bukan sekadar kode, tapi memiliki arti yang menentukan peruntukan jenis ban.

Dari angka dan huruf di dinding ban kita bisa mengetahui ukuran tapak, lebar dan tinggi ban, diameter, waktu produksi, hingga kecepatan dan daya angkut maksimal ban tersebut.

Zulpata Zainal, PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah tunggal Tbk, mengatakan, setelah mengetahui arti dari kode angka dan huruf di dinding ban, kita disarankan untuk membeli ban sesuai dengan spesifikasi mobil.

Baca juga: Begini Kira-kira Wajah Kijang Innova Terbaru

Kode ukuran di dinding ban mobilGridOto.com Kode ukuran di dinding ban mobil

Pemilik mobil bisa melihat spesifikasi kode indeks ban yang direkomendasikan pada buku manual mobil tersebut.

Sebab mengganti ban tidak sesuai dengan spesifikasi standar, dikhawatirkan bisa mengurangi kenyamanan hingga performa yang menurun.

Misal untuk mobil harian, terdapat kode indeks H yang menandakan kecepatan maksimal berada di angka 210 kpj.

Baca juga: Honda Luncurkan CR-V Black Edition, Simak Daftar Harganya

Pelek Isuzu Panther modifikasiGridOto.com Pelek Isuzu Panther modifikasi

Jika mengganti dengan spek yang lebih tinggi pasti bakal ada efek sampingnya, misalnya dengan indeks V (maksimal 240 kpj) atau indeks W (di atas 240 kpj).

“Biasanya spek ban balap memiliki karakter kompon yang medium atau soft,” ujar Zulpata, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

“Ini memang memberikan daya cengkeram lebih baik, tapi untuk harian bisa cepat habis. Usianya pun jadi pendek, kalau sudah waktunya tidak diganti pasti berbahaya,” katanya.

Baca juga: Jangan Dipantengin, Mobil Matik Harus Pindah Gigi Rendah saat Menanjak

Ilustrasi berkendara saat hujan.Larmoyeux & Bone Ilustrasi berkendara saat hujan.

Selain itu ban untuk kebutuhan balap biasanya memiliki kembangan yang berbeda dengan ban harian. Efek paling terasa saat dipakai hujan, biasanya ban balap tidak begitu baik dalam mengevakuasi air.

Sementara jika mobil memakai spek ban di bawah yang seharusnya, juga ada efeknya, terutama dari segi performa.

“Kemungkinan bikin pengendalian mobil jadi kurang stabil, terasa lebih limbung di tikungan. Efeknya juga berpengaruh ke daya pengereman dan ban juga bisa lebih cepat panas,” ucap Zulpata.

Penulis: Dio Dananjaya
Editor : Agung Kurniawan