Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
JAKARTA, KOMPAS.com - Kurangnya cairan pendingin secara tidak langsung akan memengaruhi kinerja radiator. Ujung-ujungnya, mesin mobil bisa overheat dan berpotensi terbakar jika tidak ditangani dengan baik.
Air radiator sendiri tersimpan di sebuah tabung reservoir. Tabung reservoir umumnya terbuat dari plastik, sehingga bisa membuat bocor atau getas sewaktu-waktu.
Kepala Bengkel Warna-warni Ban, Wilman Ramo, mengatakan, tidak sedikit kasus mobil overheat disebabkan air radiatornya bocor karena tabung reservoir-nya rusak.
Baca juga: Beli Mobil Bekas Langsung Overhaul Mesin, Berapa Biayanya?
Ilustrasi reservoir minyak rem
Salah satu penyebab rusaknya tabung reservoir adalah membiarkannya dalam keadaan kosong atau kurang air. Sebab, tabung reservoir yang selalu terisi dapat membantunya lebih tahan lama terhadap paparan panas di ruang mesin.
Baca juga: Ingat Lagi Pentingnya Cek Radiator Mobil
“Kalau airnya selalu ada, potensi rusak pada tabung reservoir makin kecil. Karena air di dalamnya membuat tabung lebih susah meleleh,” ujar Wilman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/05/2020).
Sayangnya, masih banyak pemilik kendaraan yang mengisi air radiator dengan air keran biasa. Alasannya, karena berada dalam keadaan darurat, daripada kosong sama sekali.
“Padahal, cairan coolant itu memiliki kandungan yang bagus untuk kebersihan tabung reservoir dan jalur air radiator,” kata Wilman.
Penulis | : Aprida Mega Nanda |
Editor | : Agung Kurniawan |