Teknik Benar Mengerem Motor di Jalanan Basah - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Teknik Benar Mengerem Motor di Jalanan Basah

Rabu, 29 April 2020 | 19:23 WIB
Sejumlah pengendara motor melintasi jalan Sultan Agung yang diberlakukan sistem contraflow akibat banjir di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (21/1/2020). Banjir setinggi 20 cm diakibatkan oleh saluran drainase yang buruk sehingga menyebabkan kemacetan di sejumlah jalan raya Bekasi.ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAH Sejumlah pengendara motor melintasi jalan Sultan Agung yang diberlakukan sistem contraflow akibat banjir di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (21/1/2020). Banjir setinggi 20 cm diakibatkan oleh saluran drainase yang buruk sehingga menyebabkan kemacetan di sejumlah jalan raya Bekasi.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi jalanan basah yang disebabkan oleh hujan sering ditemui akhir-akhir ini. Hal tersebut harusnya tidak menganggu aktivitas ketika berkendara, namun pemotor butuh penyesuaian ketika melintas di jalan basah, terutama cara mengerem.

Trainer Direction The Real Driving Centre (RDC), Marcell Kurniawan, mengatakan, ketika jalan basah usahakan mengerem dengan lembut dan gunakan kedua tangan (rem depan dan rem belakang).

Para biker tidak disarankan untuk menarik tuas rem secara menghentak dan tiba-tiba, hal tersebut harus dihindari agar ban tidak slip.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini 5 Warna Pelat Nomor Kendaraan di Indonesia

“Selain itu, gunakan kedua rem, depan dan belakang dengan porsi penekan tuas disesuaikan,” ujar Marcell kepada Kompas.com, Rabu (29/4/2020).

Menggunakan kedua rem dapat membantu pengentian putaran roda menjadi lebih baik. Usahakan, pembagian kekuatan pengereman terjaga, antara rem depan dan belakang, sehingga keseimbangan tetap terjaga.

Mengerem sepeda motor ada teorinya.mpm-motor.co.id Mengerem sepeda motor ada teorinya.

Marcell menambahkan, kondisi jalan yang basah juga mengharuskan pengendara lebih menjaga jarak dengan pengendara di depannya.

Kondisi aspal yang licin karena basah, membuat jarak pengereman lebih jauh ketimbang posisi kering.

Baca juga: Kawasaki Z125 Pro Berubah Wujud Jadi Ninja H2 Mini

Adanya jarak yang cukup dapat menciptakan momentum pengendara untuk mengindar, bermanuver sesuai kebutuhan dan situasi yang terjadi.

Teknik mengerem tersebut tidak terlepas dari jenis motor. Pada dasarnya motor matik dan manual memiliki teknik yang sama, hanya saja pada motor manual bisa dibantu dengan engine break ketika mengerem.

“Untuk motor manual atau kopling kita masih bisa deselerasi memanfaatkan penurunan transmisi, sehingga ada engine break,” kata Marcell.

Penulis: Aprida Mega Nanda
Editor : Azwar Ferdian