Kaleidoskop 2016

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah kalangan mengalami masalah finansial lantaran penghasilan yang menurun.

Tak sedikit dari mereka yang harus menangguhkan pembayaran kreditnya kepada perusahaan pembiayaan (leasing) sampai keadaan normal.

Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menawarkan solusi relaksasi kredit bagi sektor-sektor yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Ribuan Kendaraan Dipaksa Putar Balik karena Nekat Mudik

Arista Group Arista Group resmi merilis situs jual-beli kendaraan

Kondisi ini akhirnya memaksa leasing untuk menyeleksi lebih ketat konsumen yang mengajukan kredit, untuk meminimalisasi konsumen yang gagal bayar.

Ali Hanafiah, Co Founder & Director Arista Group, mengatakan, saat ini pihaknya tengah meningkatkan penjualan dengan program menarik dan layanan berbasis digital.

Langkah ini dipercaya bisa memudahkan konsumen dalam membeli kendaraan saat PSBB. Meski begitu bukan berarti Arista melonggarkan syarat dan ketentuan bagi konsumen yang mengajukan kredit.

Baca juga: Diskon Skutik dan Naked Bike di Awal Ramadhan Tembus Jutaan Rupiah

Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu unit mobil bekas yang ditawarkan bisa dibeli secara kredit di diler Ciliwung Motor, Kelapa Dua, Depok, Selasa (13/2/2018).

Ali mengatakan, pihaknya tetap selektif menerima calon konsumen. Menurutnya, konsumen harus menyesuaikan kemampuan kredit mereka saat membeli kendaraan.

Seperti diketahui, sejumlah diler telah menaikkan rata-rata down payment (DP) minimal 40 persen. Padahal sebelumnya banyak penawaran DP rendah dan cicilan ringan yang ditawarkan buat konsumen.

“Kami sangat menjaga kualitas konsumen. Kami bekerja sama dengan banyak perusahaan pembiayaan besar dalam kredit kendaraan. Kami menyeleksi kemampuan bayar mereka dengan kendaraan yang dipilih,” ujar Ali, dalam konferensi video (27/4/2020).

Baca juga: Mengenal Istilah Kandang Macan, Tempat Istirahat Sopir Bus AKAP

istimewa Ilustrasi membeli mobil

Ia menambahkan, konsumen harus menyesuaikan DP dengan kemampuan finansial, agar tidak memberatkan pembayaran kredit.

“Cicilan idealnya sepertiga dari penghasilan konsumen. Jika mereka memenuhi syarat tersebut akan kami bantu untuk diajukan ke perusahaan pembiayaan,” kata Ali.