Imbas PSBB, Pertamina Catat Permintaan BBM Anjlok - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Imbas PSBB, Pertamina Catat Permintaan BBM Anjlok

Senin, 20 April 2020 | 17:22 WIB
Pertamina siaga Covid-19 di SPBUPertamina Pertamina siaga Covid-19 di SPBU

JAKARTA, KOMPAS.com – Dengan diterapkannya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan sekitarnya, membuat kondisi lalu lintas cenderung lengang. Imbasnya banyak warga tidak berpergian, penggunaan bahan bakar pun ikut menurun.

Pertamina mencatat, sejak Januari-Februari 2020, permintaan BBM nasional rata-rata turun 35 persen.

Sementara pada Maret 2020, permintaan gasoline terus mengalami penurunan rata-rata 17 persen, gas oil turun 8 persen, dan avtur turun 45 persen.

Baca juga: Bocoran Spesifikasi SUV Baru Toyota Berbasis Yaris

Siapa saja yang berhak mengkonsumsi BBM subsidi Biosolar. Kemudian jumlah konsumsinya pun dibatasi per hari sejumlah tertentu sesuai dengan kuota.DOK PERTAMINA MOR I Siapa saja yang berhak mengkonsumsi BBM subsidi Biosolar. Kemudian jumlah konsumsinya pun dibatasi per hari sejumlah tertentu sesuai dengan kuota.

Selain penurunan retail, penurunan permintaan juga terjadi untuk konsumen industri mengingat banyak pabrik yang berhenti operasi.

Permintaan BBM di kota-kota besar pun tercatat mengalami penurunan di atas 50 persen, yang tertinggi adalah Jakarta dan Bandung yang turun hampir 60 persen.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan, situasi penurunan tajam ini belum pernah terjadi sebelumya.

Baca juga: Jurus Sederhana Bikin Maling Malas Mencuri Mobil

SPBU PertaminaKOMPAS.com/istimewa SPBU Pertamina

Kondisi ini tentu akan berdampak besar terhadap keuangan Pertamina, oleh karena itu berbagai penyesuaian dilakukan untuk optimalisasi, efektivitas dan keekonomian operasional, termasuk penyesuaian terhadap operasional kilang.

“Pertamina akan mulai menurunkan kapasitas operasi kilang secara bertahap disesuaikan dengan kondisi permintaan. Secara teknis penurunan juga akan disesuaikan dengan batas aman pengolahan kilang,” ujar Fajriyah, dalam keterangan resmi (18/4/2020).

Fajriyah menambahkan, meski kapasitas produksi diturunkan, namun stok BBM nasional diklaim aman bahkan berlebih. Bahkan stok avtur dan solar berlimpah, berada pada posisi tertinggi hingga lebih dari 100 hari.

Penulis: Dio Dananjaya
Editor : Azwar Ferdian