Tanpa Alat Canggih, Begini Deteksi Kerusakan Kaki-kaki Mobil Bekas - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Tanpa Alat Canggih, Begini Deteksi Kerusakan Kaki-kaki Mobil Bekas

Rabu, 1 April 2020 | 14:01 WIB
Kaki-kaki SUVStanly/KompasOtomotif Kaki-kaki SUV

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam membeli mobil bekas, konsumen harus lebih waspada saat melakukan pengecekan. Anda bisa mulai dari kondisi bodi, interior, mesin, dan jangan lupa bagian kaki-kaki.

Untuk pemeriksaan lengkap sekaligus dibaca riwayat servisnya, Anda bisa membawa mobil tersebut ke bengkel resmi.

Namun Anda juga bisa mengecek kerusakan kaki-kaki mobil lewat deteksi singkat, terutama saat mengincar mobil bekas.

Baca juga: Jokowi: Penangguhan Kredit Kendaraan Dimulai 1 April 2020

Ilustrasi spooring dan balancing roda mobilSTANLY RAVEL Ilustrasi spooring dan balancing roda mobil

Lewat indera penglihatan dan pendengaran, sebetulnya kita bisa memastikan kondisi komponen per, sokbreker, dan bushing arm dalam keadaan baik atau tidak.

“Pertama, lihat kondisi mobil di permukaan yang rata. Kalau posisi mobil miring ke salah satu sisi, maka salah satu per diperkirakan rusak,” ujar Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong Deni Adrian, kepada Kompas.com belum lama ini.

Deni mengatakan, secara umum per memiliki usia pakai yang lama. Namun jika mobil sering melewati jalan rusak dan membawa beban yang berat, bukan tak mungkin masa pakainya jadi lebih cepat.

Baca juga: Ignis Facelift Tiba di Indonesia, Ini Kata Suzuki

Bagian kaki-kaki Mitsubishi XpanderKompas.com Bagian kaki-kaki Mitsubishi Xpander

Sama halnya dengan per, sokbreker juga kerap bermasalah dengan hal tersebut. Secara fisik, sokbreker yang mulai lemah ditandai dengan adanya rembesan oli di sekitarnya.

“Sokbreker berfungsi meredam ayunan berlebih dari gerakan per. Kalau ayunan mobil saat melewati polisi tidur lebih dari satu kali, tandanya sokbreker mulai lemah,” kata Deni.

“Hal ini membuat laju mobil tidak stabil, karena bodi akan terus berayun saat lewat jalan bergelombang, terutama pada kecepatan tinggi. Ini bahaya kalau terus dibiarkan,” ucapnya.

Baca juga: Begini Cara Bikin Aki Mobil Tak Mudah Tekor

Ilustrasi bengkel kaki-kaki mobil alternatif KompasOtomotif Ilustrasi bengkel kaki-kaki mobil alternatif

Terakhir bushing arm, yang berfungsi menghubungkan arm dengan sasis, utamanya agar bagian logam tidak bersinggungan secara langsung. Makanya bushing arm menggunakan karet untuk meredam getaran sekaligus bunyi.

“Tanda karet bushing arm yang sudah retak biasanya ditandai dengan bunyi berdecit saat mobil melewati jalan rusak atau bergelombang,” ujar Deni.

“Kalau sudah makin parah, biasanya bunyi logam makin terdengar, dan setir bisa lari-larian atau tidak presisi lagi,” katanya.

Penulis: Dio Dananjaya
Editor : Azwar Ferdian