Mitos atau Fakta, Standar Samping Bikin Sokbreker Belakang Rusak - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mitos atau Fakta, Standar Samping Bikin Sokbreker Belakang Rusak

Sabtu, 28 Maret 2020 | 08:02 WIB
Sokbreker belakang aftermarket untuk Honda ADV 150Kompas.com/Donny Sokbreker belakang aftermarket untuk Honda ADV 150

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sudah meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah. Kondisi Work From Home (WFH) akibat virus Corona seperti sekarang ini membuat kendaraan jadi tak terpakai.

WFH yang ditetapkan oleh pemerintah melebihi dua pekan. Dalam waktu yang lama, pemilik kendaraan biasanya hanya memanaskan mesinnya saja, tanpa mengubah posisi motor.

Baca juga: Mitos atau Fakta, CDI Shogun Kebo Tanpa Limiter

Saat meninggalkan motor dalam waktu yang lama, disarankan untuk menggunakan standar tengah. Tujuannya, agar posisi motor lebih seimbang.

Sokbreker belakang aftermarket untuk Honda ADV 150Kompas.com/Donny Sokbreker belakang aftermarket untuk Honda ADV 150

Banyak mitos yang beredar, bahwa penggunaan standar samping yang terlalu lama dapat menyebabkan motor yang menggunakkan peredam kejut alias sokbreker belakang ganda akan rusak atau mati sebelah.

Wahyudin, Kepala Mekanik AHASS Daya Adicipta Motora, mengatakan, dengan menggunakan standar samping memang gaya tekan pada sokbreker belakang sebelah kiri lebih besar dibanding yang kanan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Motor di Dataran Tinggi Butuh Oli Encer?

"Tapi, itu tidak signifikan. Jadi, tidak akan sampai merusak sokbreker belakang," ujar Wahyu, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Wahyu menambahkan, kecuali jika dalam posisi tersebut, motor diduduki. Maka, bukan hanya sokbreker saja yang berdampak, tapi juga standar samping.

Penulis: Donny Dwisatryo Priyantoro
Editor : Agung Kurniawan