Cara Jitu Memilih Lengan Ayun Limbah Moge Buat Modifikasi - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Cara Jitu Memilih Lengan Ayun Limbah Moge Buat Modifikasi

Senin, 23 Maret 2020 | 11:02 WIB
Single arm copotan moge Foto: Istimewa/Rudy Gunawan Single arm copotan moge


JAKARTA, KOMPAS.com - Mengganti lengan ayun belakang memakai model single arm bakal membuat kaki-kaki lebih seksi. Tapi sebaiknya jika ingin membeli single arm maka belilah satu paket sekaligus jangan dalam komponen terpisah.

Rudy Gunawan, modifikator senior dari Berkat Motor di bilangan Ciledug, Tangerang, mengatakan, membeli satu paket single arm antara lain terdiri dari lengan ayun, gir, dudukan kaliper, cakram, dan pelek.

Baca juga: Moge Favorit yang Dijadikan Donor Modifikasi Single Arm

"Yang jual satuan ada, cuma nanti waktu kita mau melengkapi dan barang tidak ada maka kitanya nanti jadi repot karena barang tidak bisa dipasang," kata Rudy kepada Kompas.com, belum lama ini.

Honda RVF400 Honda RVF400

Rudy mengatakan, lebih baik membeli satu set alias secara lengkap karena setelan gir maju-mundur, beda, dudukan kaliper dan cakram milik single arm berbeda dengan leyan ayun konvensional.

"Untuk pelek misalnya, ada yang mengakali pakai pelek mobil karena sama-sama cembung, tapi buat saya tidak aplikatif, karena pelek mobil kelewat lebar menikung jadi susah dan ban jadi mahal," katanya.

Rudy menyarankan jangan mudah terbujuk penjual yang iming-iming bisa melengkapi komponen. Sebab tak jarang yang sudah membeli menyesal, sebab untuk bisa jadi utuh makan waktu dan biaya ekstra.

Baca juga: Keunggulan Single Arm Moge dari Kacamata Modifikator

Limbah single arm Foto: Istimewa Limbah single arm

"Lebih baik beli satu set. Kalau penjualnya bilang oh ada kok, nanti begini-begini gitu jangan langsung percaya, karena sudah banyak kejadian yang beli single arm-nya saja kemudian kesulitan," katanya.

"Beli arm doang kalau Ducati paling Rp 5 juta, tapi dalam-dalamannya itu yang sulit, akhirnya waktunya lebih lama karena dapat barangnya mesti berburu lagi, atau jatuhnya nanti malah lebih mahal," katanya.

Penulis: Gilang Satria
Editor : Agung Kurniawan