Mengerem Skuter Matik Punya Teknik Khusus Empat Jari - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mengerem Skuter Matik Punya Teknik Khusus Empat Jari

Sabtu, 14 Maret 2020 | 09:22 WIB
mengerem empat jariKompas.com/Fathan Radityasani mengerem empat jari

JAKARTA, KOMPAS.com – Skuter matik (Skutik) merupakan motor dengan populasi terbesar di Indonesia, saat ini. Motor matik ini semakin populer, karena praktis, tidak perlu mengganti gigi, tinggal gas dan rem.

Namun, dengan kepraktisan tersebut, jangan asal mengerem, karena ada teknik khusus.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, mengatakan, menarik tuas rem Skutik disarankan untuk menggunakan empat jari.

“Menarik tuas rem depan dengan empat jari membuat telapak tangan ke depan, dan otomatis menutup gas dengan sempurna, sehingga putaran mesin berkurang. Sedangkan untuk tangan kiri, memperkuat pengereman dan menjaga kestabilan,” ucap Agus kepada Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: Resmi, Formula 1 GP Australia Dibatalkan

rem dengan empat jariKompas.com/Fathan Radityasani rem dengan empat jari

Mengerem menggunakan empat jari juga disarankan untuk jenis motor lain. Ketika menggunakan motor bebek atau sport, menutup gas bisa membantu pengereman dengan memanfaatkan engine brake.

“Ketika mengerem, usahakan pakai kedua rem secara bersamaan. Rem depan bisa ditarik lebih kuat jika jalan dalam kondisi yang baik. Sebaliknya, jika jalanan licin, kurangi kekuatan rem depan, agar ban tidak selip,” kata Agus.

Baca juga: Honda Vario Tampil Lebih Galak dengan Jubah Karbon

Selain itu, jari disarankan untuk tidak diletakkan pada tuas rem, terutama tangan kanan. Namun untuk jari kiri masih diperbolehkan karena ketika rem belakang ditarik mendadak, tidak terlalu berbahaya.

“Berbeda dengan rem depan, jika ditarik mendadak, ban bisa kehilangan cengkraman dan terjatuh. Jadi bisa menjadi antisipasi agar pengendara tidak mengalami kecelakaan,” ujar Agus.

Penulis: Muhammad Fathan Radityasani
Editor : Agung Kurniawan