Apple Akan Izinkan Pengguna Ganti Aplikasi Default pada iPhone - Kompas.com
Jumat, 5 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Apple Akan Izinkan Pengguna Ganti Aplikasi Default pada iPhone

Selasa, 25 Februari 2020 | 18:16 WIB
Ilustrasi AppleChannel News Ilustrasi Apple

KOMPAS.com - Selama ini, Apple tidak mengizinkan pengguna iPhone untuk mengubah aplikasi default di iOS dengan aplikasi pihak ketiga.

Sebab, Apple memang dikenal ketat soal keamanan software dan lebih mengutamakan aplikasi bawaannya ketimbang aplikasi lain.

Misalnya, saat pengguna mengklik sebuah tautan, maka tautan tersebut akan dibuka menggunakan browser Safari. Atau contoh lainnya, saat pengguna mengklik email yang akan langsung membuka aplikasi mail milik Apple. 

Namun kabarnya, kebijakan ini akan berubah. Apple diketahui akan mengizinkan pengguna untuk mengubah aplikasi default dalam iOS. 

Informasi tersebut diutarakan seorang sumber terdekat yang tak ingin disebutkan identitasnya.

Berdasarkan laporan dari Bloomberg, perubahan kebijakan ini akan mempermudah pengguna untuk memilih aplikasi default pada perangkat.

Baca juga: 2020, Ponsel Android dan iOS Ini Tak Bisa Lagi Pakai WhatsApp

Kendati demikian pihak Apple sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait kabar tersebut.

Dirangkum KompasTekno dari GSM Arena, Selasa (25/2/2020), kemampuan ini kabarnya masih dalam tahap pengembangan, namun diprediksi akan hadir bersamaan dengan iOS 14. 

Tidak hanya itu, Apple juga disebut akan memberikan izin kepada aplikasi streaming musik pihak ketiga seperti Spotify dan Pandora untuk dapat memainkan musik di speaker pintar HomePod milik Apple.

Saat ini, aplikasi pemutar musik yang dapat dimainkan HomePod secara default hanya sebatas Apple Music.

Langkah baru Apple ini dikabarkan akan dilakukan pada antarmukanya di versi iOS 14. Namun Apple masih belum memberikan konfirmasinya lebih lanjut terkait hal ini.

Perubahan kebijakan ini, konon muncul setelah Spotify mengajukan keberatannya terhadap Apple kepada komisi perdagangan di Eropa.

Baca juga: Update iOS 13.3.1 Perbaiki iPhone 11 yang Diam-diam Melacak Pengguna

Apple dianggap melakukan praktik anti-persaingan di App Store. Praktik anti-persaingan sendiri adalah melakukan jual rugi atau menetapkan harga yang sangat rendah untuk menyingkirkan atau mematikan usaha pesaingnya di pasar.

Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, Amerika Serikat ini juga ditekan oleh panel anti monopoli Dewan Perwakilan Rakyat AS dalam sidang tahun lalu.

Menurut Spotify, Apple telah berulang kali mempersulit perusahaan pihak ketiga seperti Spotify untuk menyediakan layanan kepada pelanggannya.

 
Penulis: Putri Zakia Salsabila
Editor : Yudha Pratomo
Sumber: gsmarena