Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
KOMPAS.com - Microsoft dikabarkan bakal “merumahkan” ribuan pegawainya yang tersebar di seluruh dunia. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan software tersebut.
Menurut sumber dalam, restrukturisasi itu untuk menggenjot penjualan produk-produk yang dikembangkan Microsoft, sebagaimana dilaporkan TechCrunch dan dihimpun KompasTekno, Senin (3/7/2017).
Selain Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK, ada beberapa langkah lanjutan yang bakal dilakukan Microsoft. Salah satunya, masih menurut sumber dalam, adalah menggabungkan beberapa unit usaha lintas divisi yang dimiliki Microsoft.
Perusahaan yang didirikan Bill Gates tersebut digadang-gadang bakal mengarahkan lebih banyak tenaga kerja untuk fokus ke pengembangan bisnis cloud. Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Microsoft.
Baca: Cara Steve Ballmer Habiskan Waktu Sebelum Lepas Jabatan CEO Microsoft
Pola restrukturisasi di Microsoft sendiri sudah terendus sejak beberapa saat lalu. Pasalnya, ada pergantian kepemimpinan di divisi sales dan marketing yang memang digadang-gadang bakal ditingkatkan kinerjanya.
Sebelumnya pada 2016 lalu, Microsoft sudah sesumbar bakal melakukan PHK ke 2.850 pegawai. Dua bulan sebelum itu, Microsoft juga sempat mengumumkan akan memberhentikan sekitar 1.850 pegawai. Namun hingga kini belum ada yang terlaksana.
PHK besar-besaran pernah dilakukan Microsoft pada 2015 lalu. Kala itu Microsoft memberhentikan 7.800 pegawai dan memutuskan untuk melepas bisnis ponsel Nokia yang dianggap tak sesuai harapan.
Penulis | : Fatimah Kartini Bohang |
Editor | : Reska K. Nistanto |
Sumber | : TechCrunch |