Kaleidoskop 2016: Jokowi dan Berbagai Pesannya di Arena Konsolidasi... - Kompas.com
Rabu, 24 April 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kaleidoskop 2016: Jokowi dan Berbagai Pesannya di Arena Konsolidasi...

Senin, 19 Desember 2016 | 06:42 WIB

Redakan ketegangan

Pada 9 November 2016, Presiden Jokowi mengundang sejumlah tokoh organisasi masyarakat Islam.

Sebanyak 17 orang pimpinan ormas Islam yang hadir dalam pertemuan.

Mereka di antaranya Habib Nabil Al Musala dari Majelis Rasulullah, Khofifah Indar Parawansa dari Muslimat NU, Anggia Emarini dari Fatayat NU, Mahfud MD dari KAHMI, Hamdan Zoelva dari Syarikat Islam dan Yaqut Qolil Qiumas dari GP Anshor.

Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta masukan soal apa yang harus dilakukan pemerintah untuk merespons aksi 4 November.

Selain itu, Jokowi juga mengajak para pimpinan ormas Islam untuk bekontribusi terhadap kedamaian dan persatuan bangsa.

"Saya mengajak kepada seluruh pimpinan organisasi massa Islam untuk mendinginkan suasana, membangun kedamaian serta mempererat tali persatuan, mempererat ukuwah kita sehingga ketegangan-ketegangan di masyarakat bisa kita redakan secepat-cepatnya," ujar Jokowi.

Menurut dia, dalam situasi seperti saat ini membutuhkan pernyataan-pernyataan pemimpin ormas Islam yang menyejukkan dan mendinginkan.

"Karena saat ini kita memang memerlukan statement yang menyejukkan, yang mendinginkan di tengah-tengah berbagai isu dan ujaran yang sebetulnya mempertajam perbedaan di umat dan di masyarakat," ujar dia.

Jokowi pegang Kopassus

Pada 10 November 2016, Presiden Jokowi mengunjungi markas Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Ia menegaskan, Kopassus merupakan pasukan cadangan yang setiap saat dapat digerakkannya jika negara dalam kondisi darurat.

"Di sini ada Sandi Yudha, Satuan Komando, dan Gultor. Ini merupakan pasukan cadangan yang dalam keadaan emergency, darurat, bisa saya gerakkan. Sebagai panglima tertinggi, lewat Panglima TNI, (dapat digerakkan) untuk keperluan-keperluan khusus," ujar Jokowi.

Ulama berperan memerdekakan NKRI

Pada hari yang sama, Presiden mengundang sekitar 40 kiai dan ulama ke Istana.

Sambil lesehan, mereka memulai pertemuan dengan santap siang.

Seusai santap siang, Presiden menyinggung peran ulama dalam meraih kemerdekaan NKRI.

“Indonesia yang kita bangun bersama, berdiri atas perjuangan para ulama, perjuangan para kiai, perjuangan para habib, para ustaz, para santri,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyinggung mengenai Almarhum Kiai Haji As’ad Syamsul Arifin yang baru saja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, sehari sebelumnya.

Marinir Paling Loyal

Pada 11 November 2016, Presiden mengunjungi markas Marinir TNI Angkatan Laut. Ia memimpin apel pasukan dari atas tank amphibi yang dimodifikasi.

Jokowi menegaskan, loyalitas Korps Marinir TNI Angkatan Laut sudah tak perlu diragukan lagi.

"Saya tahu di sini ada Brigade Infanteri, Resimen Artileri, Resimen Kavaleri, Resimen Bantuan Tempur dan Denjaka. Kita tahu loyalitas Korps Marinir pada rakyat, pada bangsa, pada negara, tidak perlu diragukan lagi," ujar Jokowi.

Ia menyatakan bangga karena Korps Marinir dikenal dekat dengan rakyat dan berani menjalankan tugas di manapun mereka berada.

"Prajurit Korps Marinir adalah prajurit yang disegani, yang selalu hadir di setiap ladang pertempuran di seluruh pelosok nusantara demi keutuhan NKRI," lanjut dia.

Jokowi juga menyampaikan harapan besarnya terkait kondisi keberagaman di Indonesia.

Presiden ingin tidak ada konflik antara kelompok mayoritas dan minoritas di Tanah Air.

"Di negara kita, kita ingin yang mayoritas melindungi yang minoritas. Tapi juga minoritas harus menghormati yang mayoritas. Saling melindungi, saling menghargai, saling menghormati. Inilah yang kita harapkan," ujar Jokowi.

Tak lupa, Jokowi meneriakkan yel penyemangat khas Korps Marinir pada akhir pengarahan itu.

"Terima Kasih, salam Marinir! Jalesu Bhumyamca Jayamahe. Jaya di darat dan di laut...Hauaaah !" teriak Jokowi sembari mengepalkan tangan kanannya ke udara.

Page:

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary